mediakomen

Istri yang Tholehah

 بسم الله ...

السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته



Isteri yang tholehah, adalah isteri yang buruk akhlak dan perangainya. Kebalikan dari isteri yang sholehah. Kalau seorang suami memiliki isteri yang tholehah, ini sangat membahayakan dirinya. Pastilah urusan agamanya akan senantiasa terganggu.





Al-Imam Abu Bakr Ibnul 'Araby al-Maliky rahimahullah berkata:


إذا لم يكن للرجل زوجة صالحة فإنه لا يستقيم أمره معها إلا بذهاب جزء من دينه.


"Jika seseorang tidak memiliki istri yang shalihah maka sungguh urusannya tidak akan bisa lurus bersamanya, kecuali dengan mengorbankan sebagian urusan agamanya." (Ahkamul Qur'an, jilid 1 hlm. 536)


Memiliki istri yang tholehah, istri yang tidak punya adab dan buruk akhlaknya, apalagi ditambah dengan buruk rupa, maka ini merupakan penderitaan di atas penderitaan sepanjang hayat dikandung badan bagi seorang suami.


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


وأربعٌ من الشقاوةِ : الجارُ السوءُ والمرأةُ السوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْء


“Dan empat kesengsaraan:  Tetangga yang buruk (akhlak dan perangainya), istri yang buruk (akhlak dan perangainya), rumah yang sempit, dan kendaraan yang buruk”.[HR. Ibnu Hibban, Al-Baihaqiy. Berkata Syu’aib Al-Arna’uth : Hadits Shahih).


Oleh karena itu, bersyukurlah dan berbahagialah yang memiliki isteri sholehah, wanita yang sangat langka dan mahal, yang lebih berharga daripada dua matanya, dua tangannya dan dua kakinya.


Berkata Maslamah bin Abdul Malik rahimahullah :


المرأة الصالحة خير للمؤمن من العينين واليدين والرجلين.


"Istri yang shalihah lebih baik bagi seorang mu'min daripada dua mata, dua tangan dan dua kakinya." (Ahsanul Mahasin, hlm. 368).


=======🌴🌴=======


#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ


“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]


•┈••✵📗📘📙📕✵••┈•


Turut membagikan : 

https://t.me/kajianfikihpasutri

Jenis-Jenis Fitnah Syahwat (Penyakit Subhat dan Syahwat bag.3)

Macam-macam fitnah syahwat ini sumbernya terangkum dalam “kenikmatan kehidupan dunia” sebagaimana Allah Azza wa Jalla firmankan:



زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَاْلأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَئَابِ {14}


Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). [Ali Imran :14]



● Maka di antara fitnah syahwat adalah:


A. Fitnah Wanita.
Inilah fitnah pertama dan terbesar serta paling berbahaya bagi laki-laki! Rasulullah sudah memperingatkan hal ini di dalam sabda beliau:



مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ


Tidaklah aku menginggalkan fitnah, setelah aku (wafat), yang lebioh berbahaya terhadap laki-laki daripada wanita. [HR. Bukhari no: 5096, Muslim no: 2740, dan lainnya, dari Usamah bin Zaid]



Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengomentari hadits ini dengan perkataan: “Hadits ini menunjukkan bahwa fitnah yang disebabkan wanita merupakan fitnah terbesar daripada fitnah lainnya. Hal itu dikuatkan firman Allah: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita…” (Ali-Imran:14), yang Allah menjadikan wanita termasuk “hubbu syahawat” (kecintaan perkara-perkara yang diingini), bahkan Dia menyebutkannya pertama sebelum jenis-jenis yang lain sebagai isyarat bahwa wanita-wanita merupakan pokok hal itu”. [Fathul Bari]



Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Kebanyakan yang merusakkan kekuasaan dan negara adalah mentaati para wanita”. [Iqtidha’ Shirathil Mustaqim, hal: 257]



Karena fitnah wanita, seseorang dapat terjerumus ke dalam berbagai kemaksiatan karenanya. Seperti: memandang wanita yang bukan mahramnya, menyentuhnya, berpacaran, bahkan sampai berbuat zina!



Demikian juga banyak pemuda atau orang tua yang menyimpan foto-foto wanita kekasihnya, atau artis film, penyanyi, dan lainnya, yang menyebabkan hatinya menjadi sakit, atau bahkan mati, karena dikuasai bayang-bayang wanita pujaannya itu!



Termasuk fitnah ini adalah laki-laki yang mentaati istri untuk memuaskan kesenangannya di dalam bersolek, berhias, dan bersenang-senang, sehingga berusaha mendapatkan harta berbagai cara, baik halal atau haram!


Atau mencintai istri secara berlebihan sehingga lebih mengutamakannya dari siapapun bahkan orang-tuanya! Atau bahkan lebih mantaati istri daripada mentaati Allah dan Rasul-Nya!! Sehingga suami lebih memilih menemani istrinya daripada melaksanakan ketaatan, baik, shalat berjama’ah di masjid, berjihad fi sabililah dan lainnya.

Demikian juga digunakannya wanita sebagai media iklan, atau pelicin untuk meraih jabatan, kepuasan atasan, dan tujuan duniawi lainnya.

Wanita yang menggunakan daya-tariknya atau bahkan menjual tubuhnya untuk mendapatkan harta. Semua itu merupakan fitnah berbahaya yang ditimbulkan wanita.


B. Fitnah Anak.
Allah mengingatkan fitnah anak ini di dalam firmanNya:



يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلاَدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتُصْفِحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللهَ غَفُورُُ رَّحِيمٌ {14} إِنَّمَآ أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةُُ وَاللهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمُُ {15}


Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. [At Taghaabun: 14-15]


C. Di antara fitnah syahwat adalah saling berlomba meraih dunia dan rakus terhadap harta sehingga menimbulkan iri, dengki, hasad dan saling menjauhi antar umat. Hal itu disebabkan dibukanya kemakmuran dan kemewahan hidup oleh Allah Ta’ala.


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


إِذَا فُتِحَتْ عَلَيْكُمْ فَارِسُ وَالرُّومُ أَيُّ قَوْمٍ أَنْتُمْ قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ نَقُولُ كَمَا أَمَرَنَا اللَّهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ تَتَنَافَسُونَ ثُمَّ تَتَحَاسَدُونَ ثُمَّ تَتَدَابَرُونَ ثُمَّ تَتَبَاغَضُونَ أَوْ نَحْوَ ذَلِكَ ثُمَّ تَنْطَلِقُونَ فِي مَسَاكِينِ الْمُهَاجِرِينَ فَتَجْعَلُونَ بَعْضَهُمْ عَلَى رِقَابِ بَعْضٍ

 Jika Persia dan Romawi dibukakan pada kamu, menjadi kaum yang mana kamu nanti? Abdurrahaman bin ‘Auf berkata: “Kami akan berkata sebagaimana yang diperintahkan Allah dan Rasulullah. (Beliau berkata): “Atau (kamu akan melakukan) selain itu, kamu akan saling berlomba (meraih dunia), kemudian kamu akan saling hasad, kemudian kamu akan saling menjauhi, kemudian kamu akan saling membenci, atau semacamnya, kemudian kamu akan berangkat ke rumah-rumah orang-orang muhajirin, lalu sebagian kamu memukul leher sebagian yang lain. [HR. Muslim, Ibnu Majah, dan lainnya dari Abdulah bin Amr bin Al-Ash]


Dalam hadits lain beliau bersabda:


فَوَاللَّهِ لَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنْ أَخَشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas kamu. Tetapi aku khawatir atas kamu jika dunia dihamparkan atas kamu sebagaimana telah dihamparkan atas orang-orang sebelum kamu, kemudian kamu akan saling berlomba (meraih dunia) sebagaimana mereka saling berlomba (meraih dunia), kemudian dunia itu akan membinasakan kamu, sebagaimana telah membinasakan mereka.” [HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan lainnya dari Amr bin Auf Al-Anshari]

 

D. Tamak Terhadap Asy-Syaraf (kemuliaan, kedudukan, kehormatan, gengsi). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan tentang bahaya tamak terhadap asy-syaraf dengan sabdanya:


مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ


Tidaklah dua srigala lapar yang dilepas pada seekor kambing lebih merusakkannya daripada ketamakan seseorang terhadap harta dan kehormatan (yang merusakkan) agamanya. [HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban dari Ka’b bin Malik Al-Anshari. Dishahihkan oleh Syaikh Mushthafa Al-Adawi di dalam Shuwar Minal Fitan, hal: 38]


Sumber : Media Sunnah

Benteng Fitnah Syubhat dan syahwat (Penyakit Syubhat dan Syahwat Bag.2)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Asal seluruh fitnah (kesesatan) hanyalah dari sebab: mendahulukan fikiran terhadap syara’ (agama) dan mendahulukan hawa-nafsu terhadap akal.

Yang pertama adalah asal fitnah syubhat, yang kedua adalah asal fitnah syahwat. Fitnah syubhat-syubhat ditolak dengan keyakinan, adapun fitnah syahwat ditolak dengan kesabaran. Oleh karena itulah Alloh menjadikan kepemimpinan agama tergantung dengan dua perkara ini.

 

 

Baca Juga : Pengertian Filsafat dan bagaimana pandangan agama

 


Allah Azza wa Jalla berfirman:


وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا يُوقِنُونَ


Dan Kami jadikan di antara mereka (Bani Israil) itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar.Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. [As Sajdah:24]



Ini menunjukkan bahwa dengan kesabaran dan keyakinan akan dapat diraih kepemimpinan dalam agama. Alloh juga menggabungkan dua hal itu di dalam firmanNya:


وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ }



Dan mereka saling menasehati supaya mentaati kebenaran, dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran. [Al Hasr :3]



Maka mereka saling menasehati supaya mentaati kebenaran yang menolak syubhat-syubhat, dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran yang menghentikan syahwat-syahwat.

 


Baca Juga : Menghafal Al-Quran, siapa takut!

 


Allah juga menggabungkan antara keduanya di dalam firmanNya:



وَاذْكُرْ عِبَادَنَآ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُوْلِى اْلأَيْدِي وَاْلأَبْصَارِ



Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. [Ash Shaaffat :45]



Maka dengan kesempurnaan akal dan kesabaran, fitnah syahwat akan ditolak. Dan dengan kesempurnaan ilmu dan keyakinan, fitnah syubhat akan ditolak [Mawaridul Amaan, hal: 414-415]



Wallahul Musta’an.

 

Baca Halaman selanjutnya....

Yuk, Tingkatkan iman kepada Takdir Allah!

Assalamu'alaikum sahabat Bookmaymadrasah, kali ini Bookmaymadrasah mengajak kita semua untuk berwisata rohani lagi, kali ini, kami akan membagikan artikel yang dikutif dari grup Whatsapp Sunah Nabi tentang meningkatkan iman kepada Takdir Allah (Qada dan Qodar). Diantara rukun iman yang wajib diyakini oleh seorang Muslim adalah Iman kepada Takdir atau Qada dan Qodar. Iman kepada takdir memiliki 4 tingkatannya:
 
 
 


 

1. Al-Ilmu (Ilmu)

Yaitu kita meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini, perinciannya, atau globalnya. Dia mengetahui apa yang telah terjadi, apa yang sedang terjadi, apa yang akan terjadi, apa yang tidak akan terjadi, seandainya terjadi dan bagaimana kejadiannya
.
Dalilnya:
 
Allah berfirman:
✅ “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua perkara yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia Maha Mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak juga sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
(QS. Al-An’am: 59)
 
.
2. Al-Kitaabah (catatan)
 
Yaitu kita mengimani bahwa Allah telah mencatat takdir seluruh hamba-Nya, 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi
.
Dalilnya:
 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
✅ “Allah telah mencatat seluruh taqdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.”
(HR. Muslim)
 
.
3. Al-Masyii-ah (kehendak)
 
Yaitu kita mengimani bahwa apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan mungkin terjadi
.
Dalilnya:
 
Allah berfirman:
✅ “Katakanlah: ‘Wahai Robb Yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu-lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam, Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki atas siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).”
(QS. Ali ‘Imran: 26-27)
 
.
4.Al-Kholqu (penciptaan)

Yaitu kita mengimani bahwasanya segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah ciptaan Allah. Dan segala sesuatu selain Allah adalah Makhluk
.

Dalilnya:


Allah berfirman:
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.”
(QS. Az-Zumar: 62)
.
Oleh : Ustadz Abdurrahman Thoyyib, حفظه الله تعالى


Mudah-mudahan menjadi pembuka pintu amal kebaikan dan kita bisa mendapatkan faedah ilmu... aamiin.


Baca kisah-kisah inspiratif yang menggugah hati di  Kisah-kisah. 

.

jangan sampai tanpa sadar kita memberikan pahala ke orang lain, dan menghilang pahala kita

Assalamualaikum sahabat Bookmaymadrasah, jika kalian dighibah, sebaiknya jangan pula membalas untuk mengghibah orang yang mengghibahmu. Jika seseorang memfitnahmu, jangan pula kau balas dengan memfitnahnya, jika ada teman menghinamu, lalu jangan pula kau balas untuk menghinanya. Seorang. Dulu ada seorang ulama yang apabila ia di ghibah, ia malah mengucapkan terima kasih kepada orang yang menghibahnya.

seorang syeikh ditanya: “Ada seseorang yang rajin sholat malam dan melakukan banyak amal ketaatan, tapi sayangnya ia banyak ghibah (menggunjing) orang ?”

Syeikh menjawab: “Mungkin Allah memang menjadikannya beramal untuk diberikan pahalanya kepada orang lain !”

Sungguh kerugian yang nyata. Semoga Allah menyelamatkan kita dari ghibah, meski banyak yang melakukannya dengan polesan agama. Amin…

DR, Musyaffa’ Ad Dariny, MA حفظه الله تعالى

Courtesy of Mutiara Risalah Islam


Pengertian Gibah

Ghibah sebagaimana telah jelas pengertiannya yang terdapat dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda



Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/9986-jagalah-lisanmu-dari-ghibah.html

Pengertian Gibah

Ghibah sebagaimana telah jelas pengertiannya yang terdapat dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda



Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/9986-jagalah-lisanmu-dari-ghibah.html

Barang siapa yang mengucapkannya lalu ia mati, maka ia masuk surga

Sahabat Bookmay Madrasah, Sayyidul istighfar, adalah induknya istighfar.Rasulullah Shollallahu alaihi wassalam, mengajarkan kita umatnya agar senantiasa merutinkan diri bertaubat dan beristigfar. Salah satu istighfar yang wajib kita ketahui adalah Sayyidul istighfar. Untuk itu penting bagi kita umatnya untuk menghafalkan Sayyidul istighfar ini, dan menjadikannya rutinitas harian kita terutama dalam zikir pagi petang. 


Inilah bacaan Sayyidul istighfar:

اللهم أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ

وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ

وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ،

أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ

فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْت


“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”



Rasulullah Shollallahu alaihi wassalam bersabda:


مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِl

 
 
“Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga".
(HR. Bukhari)
 

Siapa yang mengucapkan di waktu sore dengan sepenuh keyakinan lalu ia mati pada malam harinya,insya Allah ia masuk surga. Begitu juga jika ia mengucapkannya di waktu pagi, dengan sepenuh keyakinan lalu ia mati pada  hari itu, insya Allah ia masuk surga seperti yang termuat di dalam hadits itu sendiri.*
 

Sumber : zikir pagi petang, Sa'id bi Ali Wahf Al-Qahthani


Hari berganti hari ajal pun semakin dekat

Assalmu'alaikum sahabat bookmaymadrasah. Tiada terasa baru saja kita melewati bulan Ramadhan 1441 Hijriah, dan kini Ramadhan pun berlalu, kita telah menjalani hari-hari seakan begitu cepat berlalu. Perasaan hati Ramadhan tahun 1440 Hijriah baru saja usai, dan kini datang Ramadhan 1441 Hijirah dan saat ini pun pamit dan pergi. Dan kekhawatiran pun melanda hati orang-orang yang sadar apakah ia kan menjumpai Ramadhan 1442 Hijriah yang akan datang. Membahas mengenai cepatnya hari berlalu yuk kita simak tulisan berikut ini yang admin kutif dari grup Whatsapp 'Sunah Nabi" semoga bermanfaat :

 🍒  Allah Ta'ala berfirman : 

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ  ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang kalian kerjakan."

(QS. Al-Jumu'ah : 8)

➡  Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuimu, maka tidak berguna usaha apa pun yang kamu lakukan untuk mengelak darinya. Kemudian kamu akan dikembalikan kepada Rabbmu Yang Maha Mengetahui perkara ghaib dan suatu yang nampak.

(Tafsir Mafatih al Ghaib, Imam ar-Razi, 30/7)

📍  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Perbanyaklah kalian mengingat penghancur kelezatan, yaitu kematian."

(HR. at-Tirmidzi, no.2307, An-Nasa'i, no.1824, dari Abu Hurairah)

📍  Abu Darda radhiyallahu 'anhu berkata:
"Wahai anak Adam, injaklah bumi ini dengan kedua telapak kakimu tapi ingatlah bahwa sebentar lagi ia akan menjadi kuburanmu. Wahai anak Adam, engkau tidak lain adalah kumpulan hari-hari, setiap kali satu hari berlalu maka sebagian dari dirimu juga lenyap. Wahai anak Adam, sesungguhnya umurmu selalu berkurang sejak engkau dilahirkan ibumu."

(Shifatush Shafwah, I/638)

📍  Abul 'Atahiyyah rahimahullah berkata:
"Aku tak tahu meski aku berangan panjang umurku, bisa jadi aku di pagi hari namun tak jumpa sore. Tidakkah kau sadari bahwa di setiap pagi hari itu, usiamu semakin pendek dibanding kemarin."

(Jami'ul 'Ulum wal Hikam, II/386)

📍  Abu Umamah Al-Bahili rahimahullah berkata:
"Sesungguhnya kalian di pagi dan petang hari berada di dalam hunian yang bisa meraup kebaikan dan keburukan. Dan hampir-hampir kalian akan pergi meninggalkannya menuju hunian lain, yaitu kuburan, suatu hunian yang sangat menyeramkan dan rumah yang sangat gelap, tempat tinggal yang sangat sempit kecuali yang diluaskan Allah, kemudian kalian akan dibangkitkan pada Hari Kiamat."

(Majmu' Rasa'il Ibnu Rajab, Risalah Ahwal al-Qubur, hal.258)

*  Wallahu A'lam  *
🌎•••••••••☆☆☆☆

Sumber : Sunah Nabi (Grup WA)/www.grafisunnah.blogspot.com

Apa Kata Al Quran tentang Usia

Bismillah, sahabat bookmaymadrasah. yuk simak apa kata Al-Qur'an mengenai Umur kita. bersumber dari Grup WhatsApp "Sunnah Nabi" berikutakan kita simak apa kata Al-Qur'an tentang Umur Kita.


1. QS HUD AYAT 15-16
Maka barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka kerjakan"

2. QS AL-ISRA' : 72
"Dan barang siapa buta (hatinya) di dunia ini, maka di akhirat dia akan buta dan tersesat jatuh dari jalan (yang benar) "


3. QS. LUKMAN : 22
"Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul(tali) yang kukuh. Hanya kepada kesudahan segala urusan"

4. QS. ALI IMRAN; 145.
"Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa yang menghendaki pahala dunia niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa yang menghendaki pahala (akhirat) itu, dan Kami memberi balasan kepada orang-orang yg bersyukur"

5.QS AN-NISA : 78
"Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di benteng yang kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "ini dari sisi Allah" dan jika, mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, "ini dari engkau(Muhammad). Katakanlah, semuanya (datang) dari sisi Allah. "Maka mengapakah orang- orang itu(orang orang munafik) hampir-hampir memahami pembicaraan (sefikitpun)? "

6. QS. ALI IMRAN : 185
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya hari kiamat sajalah dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan, kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya".

7. QS. AL-AN'AM : 32
"Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan seda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Tidakkah kamu mengerti?

Sumber : Herry Berlian

Benarkah dibutuhkan imam di masjid As Salam Tokyo jepang

Assalmualaikum sahabat Bookmay Madrasah, barang kali ada yang berminat untuk bekerja diluar negeri yakni ke Jepang namun juga sambil mencari pahala, artinya urusan dunia akhirat dapat. Nah, jika kalian atau saudara, kerabat, sahabat, tetangga kalian ada yang memiliki kriteria persyaratan ini, barangkali tepat untuk menjadi imam di Masjid As Salam Tokyo, Jepang.

Tapi, perlu diketahui sahabat bahwa informasi ini telah dibantah oleh Assalam Fondation, berdasarkan penulusuran BM di google ditemukan bahwa lowongan itu saat ini tidak tesedia lagi, sebagaimana dikonfirmasi pihak Assalam Fondation kepada Republika.com. Simak dan baca beritanya di Republika.com

Sebelumnya telah beredar berita mengenai kebutuhan imam masjid di masjid Asalam Tokyo Jepang tepatnya di  Okachimachi, Taito~ku, Tokyo, -Jepang

Adapun KRITERIA CALON IMAM yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1). Indah dalam membaca Al~Qur’an, Hafidz 30 juz diutamakan.
2). Mampu memberikan ceramah dalam bahasa Inggris dengan baik.
3). Mampu mengajarkan Baca Al~Quran
4). Badan segar.

Sedangkan TUGAS POKOKnya adalah sebagai berikut:

Sumber gambar google

1). Memimpin Shalat Rowatib.
2). Khutbah Jum’at dalam bahasa Inggris.
3). Mengisi kajian Islam terprogram & terjadwal.
4). Menjadi Pengajar Baca Quran.

CATATAN FASILITAS yg DIBERIKAN:
1). Tempat tinggal Single di area kompleks Masjid disediakan.

2). Tiket Pesawat PP Indonesia~Jepang ditanggung pihak Masjid.

untuk keterangan lebih lanjut, hub sugeng 0895-3840-25709

Info: Kafalah perbulan 500.000 yen atau sekitar 50-52 Jt Rupiah.


Sumber : Republika.com

Tanda-tanda kebesaran Allah pada nyamuk

Sahabat Bookmaymadrasah, mungkin yang ada pada pikiran kita ketika ada nyamuk adalah membunuhnya, baik dengan meracuninya dengan semprotan anti nyamuk, maupun dengan alat pengusir nyamuk yang lainnya. Namun, pernahkah kita berfikir bagaimana Allah menciptakan Nyamuk. Nah, sahabat berikut adalah artikel  kiriman dari seorang teman yang ada di grup whatsapp Sunnah Nabi mengenai nyamuk. Nyamuk memiliki alat pembius sehingga orang yang di ambil darahnya tidak merasa sakit saat proses pengambilan darah, beberapa detik kemudian barulah efek bius itu hilang.

Saudara ku, ketahuilah bahwa ....
Berat nyamuk hanya 0,001 gram.
Seekor nyamuk diletakkan di bawah mikroskop, diperbesar 400 kali. Fakta apa yang bisa kita temukan :

Ternyata....
Di kepalanya terdapat 100 mata,
Di mulutnya ada 48 gigi,
Di dadanya ada 3 buah jantung,
(di tiap jantung ada 2 atrium, 2 bilik jantung, 2 katup jantung)

Nyamuk memiliki alat pendeteksi panas dan nyamuk melihat segala sesuatu dengan pendeteksi panasnya.
Memiliki alat pencair darah karena darah manusia itu kasar bagi nyamuk agar bisa mengalir di belalai nyamuk, dia (nyamuk) mengambil contoh darah dulu baru mulai menggigit.

Belalai nyamuk memiliki 6 buah pisau.
4 buah pisau untuk membuat luka berbentuk segi empat, sedang 2 pisau membentuk lubang sesuai tabung penghisap darah.

Di kaki nyamuk terdapat cakar dan terdapat alat seperti alat bekam sehingga dapat menempel di tempat yang licin.

Masya Allah...
Benar benar Allah tidak pernah mendzolimi mahluknya, dibalik senjata nyamuk untuk menghisap darah, Allah memberi obat bius untuk menjaga supaya manusia tidak merasa sakit karena Allah maha tahu manusia sulit sekali menghindar dari gigitan nyamuk. Berbeda dengan hewan lainnya di mana manusia masih bisa menghindar dari gigitan kalajengking, dll.

Masya Allah...
Semoga nyamuk yang kecil ini bisa menambah keimanan kita kepada Allah, Aamiin Yaa Rabbal 'aalamiin..

Allah Subhanahu Wa Ta'ala : ❝...Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan...❞ [QS. Al-Baqarah : 26]

Wallahu a'lam bish showwab

Sumber : Herry Berlian

Obat Hati

Seringkali kita tanpa terasa bahwa hati kita ini telah bernoktah hitam, semakin hari semakin berat dan pekat warna hitam itu, sehingga banyak kebaikan yang kita lewati, banyak amalan yang kita lalui.

Jika hati kita telah kotor sebaiknya kita intropeksi diri, mungkin banyak dosa yang kita lakukan. sebagaimana dikutif dari Kitab Al Adzkar Nasehat dari Al imam An Nawawi : ⁣

  1. Membaca alquran dengan penuh penghayatan, pemahaman, perenungan dan bertekad untuk mengamalkannya .
  2. Mengosongkan perut, yaitu dengan berpuasa ⁣
  3. Shalat untuk Allah di tengah malam ⁣Menundukkan dan menghinakan diri untuk berdoa dengan rasa kebutuhan  yang sangat kepada Allah di sepertiga malam terakhir ⁣
  4. Berteman & duduk dengan orang orang yang sholeh⁣

⁣Mudah-mudahan hati kita yang saat ini gundah, gelisa, dan berat untuk beribadah, akan terobati. Amin

Ketika seorang wanita belajar Sunnah

"KETIKA SEORANG PEREMPUAN BELAJAR SUNNAH"

🌹1. Dia mulai menerima saran & kritikan dari orang yg lebih dahulu mengenal manhaj salaf

🌷2. Dia mulai cari2 referensi ustad yg mendakwahkan tauhid diatas dakwah lainnya, gabung grup dakwah sunnah dan mulai membaharui isi gadgetnya dgn kajian sunnah

🌺3. Dia mulai tertarik jadwal2 kajian baik yg online maupun offline, dan sibuk mencari pakaian syari yg sebenar2nya syari

🌻4. Dia mulai mencari teman baru yg sepaham dan sevisi, utk memperkuat keyakinannya, bnyak bertanya dan eksis di medsos hanya utk mencari ilmu

🌼5. Saat mengetahui perihal hukum, haram/halal, sunnah/bidah. Dia mulai berfikir apa sebaiknya dilanjutkan/tdk ( disini Allah mulai mengetuk hatinya ) utk meraih taufik & hidayahNya diatas sunnah

🌸6. Dia mulai menyendiri, tertutup dan enggan berbaur utk mencari kesenangan keluar, disinilah gunjingan mulai terdengar

💐7. Perlahan dia sudah tdk lagi memakai makeup ataupun parfume keluar rumah karena takut ancaman Allah sbg wanita sumber fitnah

🏵8. Dia mulai merasa takut berikhtilat dgn laki2 bukan mahram sekalipun saudaranya sendiri; memulai utk tdk bersentuhan tangan ketika berjabat tangan dgn bukan mahram walaupun dgn kerabat

💮9. Dia trus belajar tentang haramnya tabarujj selain utk suami dan malu jika suaminya menjadi dayyuts

⚘10. Dari yg asalnya suka baca novel cinta, kini beralih ke kitab2 tebal yg isinya akidah mauoun tematik

🌱11. Mulai berprnsip tdk berhubungan dgn keuangan ribawi entah itu dari penghasilan suaminya maupun dari bisnis sampingan atau hanya sekedar akad dlm transaksi

🌹12. Bersikeras utk belajar wudhu & sholat sesuai hadits lalu mengafalkannya layaknya anak paud yg baru sekolah

🌷13. Mulai kritis menilai sesuatu dgn dalil

🌼14. Dia kini mengempeskan isi lemarinya, membuang jauh celana2 jeans ketat dan kerudung yg tdk menutup dada, dan mulai beralih mengoleksi handshock, kaos kaki, krdung yg pnjngnya 1/2badan atau bhkan 3/4 sprti mukena, lalu berangsur ke niqob

🌺15. Dia mulai risi ketika ada tamu datang kerumah dan sibuk mencari jilbab sebelum membukakan pintu

💐16. Dan dia kini sudah meninggalkan celana2 itu tp berubah haluan dgn mengoleksi banyak rok atau gamis

🥀17. Perlahan dia juga tinggalkan hobi menyanyi yg notabene disukai setiap wanita; karena dia mulai paham haramnya musik yg identik dgn nyanyian

🌾18. TV dirumah sudah mulai hanya jd pajangan, jarang bahkan seharian bisa mati total

🍁19. Dia dgn sangat berat harus bisa meninggalkan perkara2 bid'ah yg sdh jadi tradisi turun temurun dr nenek moyangnya

🍃20. Perlahan dia mencapai puncak Al-Ghuroba; dicemooh keluarga, diperingati sanak saudara, dibully orang2 sekitar, dicaci orang tak dikenal bahkan mulai dijauhi oleh teman2nya. Itulah si asing

"Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dgn keadaan asing, maka beruntunglah orang2 yg asing"

🌐Sumber: fb Kurnia_Sari

Tameng dari segala marabahaya

Dengan nama Allah, yang tidak akan berbahaya dengan nama-Nya, segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Itulah makna dari doa berikut ini,untuk itu sebagai seorang muslim sudah sapatutnya lah kita selalu mengamalkan doa ini, agar Allah selalu menjaga kita dan menjauhkan kita dari mara bahaya.


بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Bismillaahil-ladzii laa yadhurru ma'as-mihi syai-un, fil ardhi wa laa fis-samaa', wa huwas-samii'ul 'aliim.

(HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332, Al-Allamah Ibnu Baaz berpendapat, isnad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39)

Dari Utsman bin Affan radliallahu 'anhu, beliau mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang setiap pagi dan sore membaca doa ini 3x: (doa di atas), maka dia tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya.

Suatu ketika Aban bin Utsman salah satu sisi tubuhnya mengalami kelumpuhan. Tiba-tiba ada seseorang yang melihatnya (keheranan). Aban marah: Kenapa lihat-lihat. Hadis tentang bacaan di atas telah aku sampaikan, namun hari ini aku lupa mengucapkannya, agar takdir Allah ini mengenai diriku.

Imam al-Qurthubi mengatakan: Ini adalah hadis yang shahih, perkataan yang benar. Saya meyakini kebenarannya dari dalil dan terbukti di dunia nyata. Sejak saya mendengar hadis ini, saya selalu mengamalkannya, sehingga tidak hal berbahaya yang mengenai diriku, kecuali jika aku lupa membacanya. Suatu ketika di madinah, saya disengat kalajengking. Kemudian aku ingat-ingat, ternyata aku lupa membaca dzikir tersebut.

(al-Futuhat ar-Rabbaniyah, 3/100).

Sumber : Sunah Nabi

Solusi Untuk Yang Ketinggalan Shalat Sunah Qobliyah Subuh

(Update 7 Juni 2020) Assalamualaikum sahabat bookmay madrasah, Kita tahu bahwa Shalat sunah qobliyah subuh memiliki keutamaan yang besar. Dalam hadist diterangkan bahwa pahala shalat ini lebih baik daripada dunia seisinya. Bagi orang yang sudah faham dan mengetahui sangat disayangkan jika sholat yang begitu besar faedahnya dibiarkan berlalu tanpa dikerjakan. Mendulang pahala yang berlimpah adalah harapan setiap muslim, untuk itu jangan sampai waktu yang begitu berharga berlalu tak berbekas. Wajar bila seorang muslim merasa RUGI bila terluputkan dari dua rakaat ini.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua raka’at fajar (shalat qobliyah subuh) itu lebih baik dari dunia dan seisinya.”
(HR. Muslim No 725).

Namun tidak perlu berkecil hati saat terlewat melakukannya sebelum shalat subuh. Karena masih ada kesempatan untuk melakukan shalat sunah fajar meskipun telah lewat dari waktu asalnya (yakni, sebelum shalat subuh setelah terbit fajar shodiq).

 Bagi yang tidak bisa melakukan shalat sunah fajar sebelum subuh, maka bisa menqada’nya pada dua waktu berikut :

● 1. Setelah melakukan shalat subuh.

● 2. Setelah terbit matahari.
Sebagaimana keterangan dalam hadis berikut :

Dari Muhammad bin Ibrahim, dari kekeknya yang bernama Qois beliau mengatakan :

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar (dari rumah beliau) lalu iqamah dikumandangkan. Akupun melakukan shalat subuh bersama beliau. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berlalu dan mendapatiku sedang shalat.


Beliau lantas bersabda :

َ مَهْلًا يَا قَيْسُ أَصَلَاتَانِ مَعًا ؟


“Tunggu ya Qois! Apakah kamu mengerjakan dua shalat bersama kami?”

Aku lalu menjawab : “Aku belum mengerjakan dua rakaat sebelum fajar ya Rasulullah.”

Lalu beliau bersabda :

فَلَا إِذَنْ

“Kalau begitu silahkan.”
(HR. Tirmidzi ).

Hadist ini menerangkan bolehnya menqada’ shalat sunah fajar setelah melakukan shalat subuh. Seperti yang dilakukan oleh sahabat Qois, dan Nabi mempersilakan beliau.

Kemudian hadist lain yang menerangkan boleh menqada’nya setelah terbit fajar adalah berikut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

نام عن ركعتي الفجر فقضاهما بعد ما طلعت الشمس

“Siapa yg tertidur dari melakukan dua raka’at fajar, maka hendaklah ia menqada’ nya setelah terbit matahari.”
(HR. Ibnu Majah)

Namun yang lebih afdol ditunda sampai terbit matahari. Karena menqada’nya setelah terbit matahari berdasarkan pada perintah langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Adapun melakukannya setelah shalat subuh, hanya berdasar pada persetujuan (taqrir) beliau (sebagaimana keterangan dalam dua hadist di atas). Sementara dalil yang bersumber dari perintah langsung dari Nabi, lebih kuat daripada yang hanya berisi persetujuan beliau.

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah menfatwakan :
“Bila seorang muslim terluputkan dari melakukan sunah fajar sebelum shalat subuh, maka dia boleh melakukannya setelah setelah shalat atau menundanya sampai terbit matahari. Dua pilihan ini ada dalilnya dari hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Akantetapi menundanya sampai terbit matahari itu lebih afdol. Berdasarkan pada perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk melakukannya pada waktu tersebut.

Adapun melakukannya setelah sholat subuh, itu berdasarkan persetujuan beliau ‘alaisshalatu was salam.”
(Majmu’ Fatawa, Ibnu Baz 11/373).

Wallahu’alam

Nasehat Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah Di Saat Wabah Melanda

(Update 7 Juni 2020) Assalmualaikum sahabat Bookmay madrasah, saat ini kita berada pada situasi yang sulit, dimana dampak daripada kebijakan-kebijakan pemrintah mempengaruhi setiap sisi kehidupan kita sehari-hari. Virus yang mewabah yang tak tahu kapan akan berlalu. Namun, sebagai seorang muslim dan mukmin, kita harus tetap yakin pada ketetapan dan keputusan Allah Ta'ala. Berikut akan kami sajikan isi dari ceramah Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc. Hafidzahullah, mengenai nasehat Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah Di Saat Wabah Melanda semoga memberikan manfaat buat kita semua.
Bismillah, Alhamdulillah
was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa alaa ‘alihi wa sahbihi wa man wala wa ba’ad

Saudaraku yang semoga Allah rahmati dan muliakan.
Di tengah kondisi wabah seperti ini, ada sebuah nasehat penting dari al Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu ta’ala, beliau bertutur :

“Aku belum menemukan solusi yang lebih manjur untuk menghilangkan wabah dibandingkan bertasbih kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala” (Hilyatul Awliya’ jilid ke- 9)

Saudaraku yang Allah muliakan, berikhtiar secara lahiriah saja belum cukup bagus untuk menjaga imunitas tubuh dan kesehatan, namun selain itu hendaknya kita pun mengikuti arahan para ulama semisal imam Asy-Syafi’i rahimahullah, beliau menasehatkan agar kita memperbanyak bertasbih kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala di hari-hari ini dan mensucikan Allah subhannahu wa ta’ala.

Ucapkanlah Subhanallah bukan hanya di lisan namun di iringi keyakinan penuh bahwa Allah Subhannahu wa Ta’ala Maha suci dari segala sifat buruk atau ketidak sempurnaan sehingga mustahil bila takdirnya saat ini bertujuan untuk menyusahkan kita.

Ucapkanlah Subhanallah bukan hanya di lisan namun di iringi dengan menguatkan keyakinan tentang kesempurnaan, keagungan, dan kesucian Allah Subhannahu wa Ta’ala, sehingga seburuk apapun suatu kondisi ini di mata manusia, kita tetap percaya bahwa di balik musibah ini pasti akan ada banyak hikmah dan kebaikan besar bagi umat manusia.

Renungkanlah apa yang dilakukan oleh nabi Yunus ‘alaihissalam, di perut ikan paus. Sehingga Allah subhannahu wa Ta’ala mengkaruniakan pertolongan kepada beliau di saat semua kalkulasi manusia menyimpulkan bahwa beliau tidak mungkin selamat pada saat itu, ternyata beliau bertasbih dan bertahlil, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman tentang nabi yunus :

فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“… maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Anbiya’ : 87)

Di kegelapan malam, di dalam perut ikan, di dasar lautan. Beliau berdoa kepada allah لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ (bahwa tidak ada sesembahan yang berhak di ibadahi kecuali engkau), سُبْحَانَكَ (Maha suci Engkau ya Allah), إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ  (Sungguh aku termasuk golongan yang berbuat Dzolim).

Ucapkanlah Subhanallah dan beriringan dengan terus meningkatkan ibadah serta menjalankan perintah Allah Subhannahu wa Ta’ala, terutama sholat. Karena Abdullah ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menyimpulkan bahwa semua tasbih di dalam Al-Qur’an bermakna sholat, maka perbanyak tasbih. Disaat wabah di antara makna nya adalah memperbanyak sholat di hari-hari wabah.

Saudaraku, hanya Allah yang bisa menyelamatkan kita dari wabah ini, dan itu keyakinan kita. Maka perbanyaklah bertasbih, jagalah dzikir pagi dan petang, rutinkan membaca Al-Qur’an, agungkan dan sucikan Allah dari segala keburukan. Yakinlah bahwa semua takdir Allah pasti yang terbaik bagi orang-orang yang beriman. Akuilah segala khilaf dengan sering-sering beristighfar, tingkatkan sholat kita seraya menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk terus berikhtiar yang benar.
Dan jangan lupa untuk mengikuti himbauan pemerintah semaksimal mungkin sesuai kondisi kita masing-masing.

Nasehat Imam as-Syafi’i di atas berlaku juga bagi saudara-saudara kita yang positif corona, jangan pernah patah semangat, insya Allah harapan sembuh itu masih ada dan tidak kecil. Maka semakin perbanyaklah bertasbih kepada Allah, tanamkan keyakinan sedalam-dalamnya bahwa kondisi ini pasti penuh hikmah dan kebaikan karena Allah Maha Suci dari menetapkan takdir yang sia-sia.

PASTI ADA MUTIARA TERAMAT INDAH DI BALIK INI SEMUA.

Semoga Allah Subahannahu wa Ta’ala senantiasa menjaga kita, dan mengaruniakan taufiknya untuk melewati hari-hari sulit ini.

Dikutip dari Ceramah : Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc. Hafidzahullah

Kisah Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan

Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata " Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu? Ibu ada perlu buat beli beras", Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata " Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya mengiyakan. 

Sumber image telegram

Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah ia melihat dus susu anaknya yg masih ada bandrolnya seharga Rp 50.000, kemudian dia duduk dan merenung. Jika 1 dus habis dalam 1 bulan, maka 30 hari x 50.000,- X 24 bln (2 th usia anaknya) = 36 juta.

Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar?

 Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. "Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dgn GRATIS.

 Maafkan anakmu yg durhaka ini yang tidak tahu balas budi". Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 juta, sambil menangis ia berkata "Ibu, jangan berkata pinjam lagi ya, hartaku adalah juga milikmu, doakan anakmu ini agar selalu berbakti padamu".

 Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu, ia berkata "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdoa agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian.

Semoga Bermanfaat.
(Jangan biarkan bacaan bermakna ini mengendap di WA mu, jadikan ladang pahala dg meberikan ke orang lain.

Bagi para ISTRI ingatlah bahwa rezeki dari suamimu adalah jg HAK mertuamu. Dan juga perlakukanlah ibu mertua seperti ibu kandung sendiri.

Sumber : WA

Arti Sunnah itu bisa berarti dapat untung besar

MÃ SYÃ ALLÃH
TERNYATA ARTINYA "SUNNAH" ITU BISA BERARTI DAPAT UNTUNG BESAR ..!!???
Sahabat sahabatku yang diRahmati Allãh..!!

Kalau kita ditanya apa arti *"SUNNAH"* pasti jawabannya *"kalau di kerjakan dapat pahala dan kalau tidak di kerjakan tidak apa-apa"_*

Padahal, kalau kita *SHALAT "SUNNAH" RAWATIB 12 RAKAAT, Allah menjanjikan rumah di Surga (haditsnya shahih)*_

Yakin nih enggak apa² di tinggal???_

Kalau kita *SHALAT "SUNNAH" FAJAR, pahalanya lebih baik dari dunia dan seisinya (haditsnya shahih)*_

Yakin nih enggak apa² ditinggal???_

Kalau kita *SHALAT "SUNNAH" SYURUQ pahalanya seperti haji & umroh sempurna 3X (haditsnya shahih)*_

Yakin nih enggak apa-apa ditinggal???_

Kalau kita *SHALAT "SUNNAH" TAHAJUD, Allah angkat karirnya, dibimbing segala urusanya, diberikan solusi semua masalahnya & jika diganggu Allah akan bantu (dalilnya Al Quran)*_ 

Yakin nih enggak apa-apa ditinggal???_

Kalau kita *SHALAT "SUNNAH" DHUHA, itu salah satu wasiat Rasulullah, pengganti sedekah seluruh sendi & pengganti dzikir empat kalimat agung (haditsnya shahih)*_

Yakin nih enggak apa-apa ditinggal???_

Kalau kita mengerjakan amalan yang *"SUNNAH"* yaitu berwudhu sebelum tidur, *maka Allah titipkan malaikat selama kita tidur & akan dibukakan delapan pintu surga, kita boleh masuk & boleh memilihnya (haditsnya shahih)*_

Yakin nih enggak apa-apa ditinggal???_

Kalau kita mengerjakan amalan yang *"SUNNAH"* yaitu membaca doa setelah mendengarkan adzan, *maka akan dapat syafa'at dari Rasulullah, diampuni dosanya & do'a kita akan dikabulkan Allah Ta'ala (haditsnya shahih)*_

Yakin nih enggak apa-apa ditinggal???_

Kalau kita mengerjakan amalan yang *"SUNNAH"* yaitu membaca Al-Qur'an 10 ayat per hari, *maka Allah akan memasukan kita ke surga tertinggi yaitu surga FIRDAUS (haditsnya shahih)*_

Yakin nih enggak apa-apa ditinggal
???_

Untuk urusan *"SUNNAH"* seharusnya mulai saat ini di mindset kita bukan lagi *"kalau di kerjakan dapat pahala, dan kalau tidak di kerjakan tidak apa-apa"* tapi diganti menjadi *"kalau di kerjakan akan "DAPAT UNTUNG BESAR"*, dan kalau tidak di kerjakan justru akan *"RUGI BESAR"*_
Kata-kata *ah..., itu kan cuma "SUNNAH" adalah bisikan dari SETAN* yang terus dihembuskan agar kita tdk melaksanakan amalan² *"SUNNAH"* tersebut._

Jangan lupa, *AJAL atau KEMATIAN* akan menjemput kita setiap saat tanpa melihat berapa tahun usia kita

SEMOGA* dengan ridha Allãh kita semua mendapatkan rahmat, taufiq & hidayah, serta diberikan kemudahan untuk mengamalkan semua amalan² *"SUNNAH"* tersebut diatas, Aamin Yaa Rabb...
Mudah"an ber manfaat

Merekalah Ahlu Sunnah

Al-'Allāmah al-Albānī, beliau rahimahullāh berkata :


▪“Apabila Anda berbicara tentang tauhid , maka pelaku kesyirikan akan menjauhi Anda;

▪Apabila Anda berbicara tentang sunnah, maka pelaku bid'ah akan meninggalkan Anda;

▪Apabila Anda berbicara tentang dalil dan hujjah , maka para fanatikus madzhab dan orang-orang sufi yang jahil akan mengasingkan Anda;

▪Apabila Anda berbicara tentang (kewajiban) menaati penguasa dalam hal yang ma'ruf, mendoakan mereka dengan kebaikan, dan menasehati mereka serta berbicara tentang aqidah Ahlus Sunnah, maka orang-orang khawarij dan sektarian (tahazzub) akan memusuhi Anda.
Sumber Image Forum Salafy

▪Apabila Anda berbicara tentang Islam dan kaitannya dengan urusan dunia, maka orang-orang sekuler dan liberal atau selain mereka yang menghendaki pemisahan antara agama dengan dunia akan mengucilkan Anda. 

Betapa sangat asing nya Ahlus Sunnah!

Mereka memerangi kita dengan berbagai macam cara. 

Mereka memerangi kita dengan media informasi audio (seperti radio), media visual (seperti TV), dan media cetak. 

Sampai-sampai kawan dan keluarga kita sendiri turut memusuhi hal yang dianggap asing ini, yaitu berpegang dengan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah. 

Walau demikian, kita tetap merasa bahagia dan bangga dengan keterasingan ini

Karena Rasulullah ﷺ bersabda,
_“Sesungguhnya Islam itu berawal dalam keadaan asing, dan akan kembali menjadi asing sebagaimana awalnya. Maka, berbahagialah orang-orang yang asing ini.”_

Ada sahabat yang bertanya,“Siapa gerangan mereka ini, wahai Rasulullah?”

Rasulullah menjawab,
_“Mereka orang yang senantiasa melakukan perbaikan di kala manusia banyak berbuat kerusakan.”.”_

📚( as-Silsilah ash-Shahīhah no. 12733)


Sumber: @abinyasalma

Bahaya Ambisi terhadap jabatan dan kekuasaan

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الإِمَارَةِ وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَنِعْمَ الْمُرْضِعَةُ وَبِئْسَتِ الْفَاطِمَةُ

“Sesungguhnya kalian akan berambisi mengejar kekuasaan, padahal ia akan menjadi penyesalan di hari kiamat, ia hanya kesenangan di dunia dan penderitaan di akhirat.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah menyebutkan hadits yang mulia ini dalam bab,

مَا يُكْرَهُ مِنَ الْحِرْصِ عَلَى الإِمَارَةِ

“Dibencinya Ambisi terhadap Kekuasaan.” [Shahih Al-Bukhari]

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,

هذا أصل عظيم في اجتناب الولاية ولا سيما لمن كان فيه ضعف وهو في حق من دخل فيها بغير أهلية ولم يعدل فإنه يندم على ما فرط منه إذا جوزي بالخزي يوم القيامة واما من كان أهلا وعدل فيها فأجره عظيم كما تظاهرت به الأخبار ولكن في الدخول فيها خطر عظيم ولذلك امتنع الأكابر منها والله أعلم

“Ini adalah pondasi yang agung dalam menjauhi kepemimpinan, terutama orang yang memiliki kelemahan, yaitu orang yang berkecimpung di dalamnya tanpa memiliki keahlian dan tidak berlaku adil, sesungguhnya ia akan menyesal atas apa yang telah ia sia-siakan tatkala ia telah dibalas dengan kehinaan di hari kiamat. Adapun orang yang ahli dan adil dalam kepemimpinan maka pahalanya besar sebagaimana dijelaskan dalam banyak dalil. Akan tetapi, turut serta di dalam kekuasaan sangat berbahaya, oleh karena itu ulama-ulama besar berpaling darinya, wallaahu a’lam.” [Fathul Bari, 13/126, Subulus Salaam, 4/117]

Al-Amir Ash-Shon’ani rahimahullah berkata,

فامتنع الشافعي لما استدعاه المأمون لقضاء الشرق والغرب وامتنع منه أبو حنيفة لما استدعاه المنصور فحبسه وضربه والذين امتنعوا من الأكابر جماعة كثيرون

“Imam Syafi’i menolak menjadi pejabat untuk pengadilan wilayah Timur dan Barat ketika Khalifah Al-Makmun memintanya, dan Imam Abu Hanifah juga menolak ketika diminta oleh Khalifah Al-Manshur, sehingga Al-Manshur memenjarakan dan memukul beliau. Dan masih banyak ulama-ulama besar yang menolak jabatan.” [Subulus Salaam, 4/117]

Al-Hafizh Ibnu Hajar mengutip dari para ulama,

نعم المرضعة لما فيها من حصول الجاه والمال ونفاذ الكلمة وتحصيل اللذات الحسية والوهمية حال حصولها وبئست الفاطمة عند الانفصال عنها بموت أو غيره وما يترتب عليها من التبعات في الآخرة

“Kekuasaan itu adalah kesenangan di dunia karena di dalamnya diraih kedudukan, harta, terlaksananya keputusan dan menghasilkan segala kesenangan yang kasat mata maupun kesenangan batin. Namun ia adalah penderitaan di akhirat ketika telah berpisah darinya karena kematian dan pertanggungjawaban semua yang terkait dengannya di akhirat.” [Fathul Bari, 13/127]

■ *PERINGATAN KERAS UNTUK PEMIMPIN YANG CURANG DAN ZALIM*

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلاَّ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

“Tidaklah mati pada hari matinya seorang hamba yang Allah berikan kekuasaan kepadanya untuk mengurus rakyat sedang ia dalam keadaan berbuat curang kepada rakyatnya, kecuali Allah haramkan surga atasnya.” [HR. Muslim dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu’anhu]

Kecurangan dalam hadits ini –sebagaimana yang dijelaskan para ulama- mencakup kecurangan dalam mengurus masalah-masalah dunia kaum muslimin, maupun kelemahan dalam mendidik dan menjaga agama mereka, seperti  tidak mengajarkan aqidah yang benar dan ibadah yang sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, tidak pula melindungi mereka dari ajaran-ajaran yang menyimpang dan sesat.

■ *JABATAN ADALAH CELAAN, PENYESALAN DAN AZAB DI HARI KIAMAT*

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِنْ شِئْتُمْ أَنْبَأْتُكُمْ عَنِ الإِمَارَةِ وَمَا هِيَ؟ أَوَّلُهَا مَلامَةٌ، وَثَانِيهَا نَدَامَةٌ، وثَالِثُهَا عَذَابٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلا مَنْ عَدَلَ وَكَيْفَ يَعْدِلُ مَعَ أَقْرِبِيهِ؟

“Kalau kalian mau niscaya akan kukabarkan tentang kekuasaan, apakah itu? Kekuasaan itu awalnya adalah celaan, keduanya adalah penyesalan dan ketiganya adalah azab di hari kiamat, kecuali orang yang adil, dan betapa sulitnya ia berlaku adil tatkala berkaitan dengan orang terdekatnya.” [HR. Al-Bazzar dan Ath-Thabrani dari ‘Auf bin Malik radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 1562]

■ *PEMIMPIN HARUS KUAT DAN AMANAH*

Sahabat yang mulia Abu Dzar radhiyallahu’anhu berkata,

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلاَ تَسْتَعْمِلُنِى قَالَ فَضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى مَنْكِبِى ثُمَّ قَالَ يَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِيفٌ وَإِنَّهَا أَمَانَةٌ وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْىٌ وَنَدَامَةٌ إِلاَّ مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا وَأَدَّى الَّذِى عَلَيْهِ فِيهَا

“Aku pernah berkata: Wahai Rasulullah, tidakkah engkau mengangkatku menjadi pejabat? Beliau menepuk bahuku dengan tangannya kemudian bersabda: Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau lemah, dan jabatan adalah amanah, dan sungguh ia adalah kehinaan dan penyesalan di hari kiamat, kecuali orang yang mendapatkannya dengan cara yang benar dan menunaikan kewajibannya di dalamnya.” [HR. Muslim]

■ *PEMIMPIN HARUS MENDALAMI ILMU AGAMA*

Sahabat yang Mulia Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu berkata,

تَفَقَّهُوا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوا

“Perdalamlah ilmu agama sebelum kalian diangkat menjadi pemimpin.” [Shahih Al-Bukhari]

Semoga Allah memberikan pertolongan kepada para pemimpin kaum muslimin di seluruh negeri, untuk dapat mengurus kaum muslimin sesuai dengan syari’at Allah ta’ala agar meraih kebaikan di dunia dan akhirat, bukan celaan, kehinaan dan azab di hari kiamat.

*Sumber:*



👉🏾 SUBSCRIBE YOUTUBE

👉🏾 FOLLOW INSTAGRAM

👉🏾 JOIN TELEGRAM

👉🏾 LIKE FACEBOOK

👉🏾 IKUTI TWITTER

👉🏾 KLIK WEBSITE

👉🏾 INSTAL ANDROID

👉🏾 GABUNG GROUP WA
08111377787

Mereka akan menjadi saksi

Janganlah engkau memusuhi syaitan tatkala di hadapan manusia, namun engkau menjadi sahabatnya tatkala bersendirian. Tatkala engkau menutup pintu kamar, lalu menengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada orang yang melihatmu, tatkala itu ingatlah:


  1. Allah Maha Melihat dan Mendengar
  2. Jangankan gerakan tubuhmu, bahkan lirikan dan jelalatan matamu diketahui oleh Allah bahkan telah dicatat oleh Allah sebelum engkau mengedip matamu, bahkan isi hatimu diketahui oleh Allah
  3. Allah mengadakan pengawasan yang ketat dengan menugaskan para malaikat untuk mencatat segala gerak-gerikmu. Bahkan malaikat Raqib dan ‘Atid senantiasa menyertaimu
  4. Bukan hanya buku catatan amalanmu yang akan menjadi saksi kelak pada hari kiamat, bahkan tanganmu dan kakimu akan menjadi saksi, sementara mulutmu ditutup, maka bagaimana engkau bisa membela dirimu?
  5. Bahkan kulitmu akan berbicara membeberkan aib-aibmu yang kau lakukan tatkala bersendirian
  6. Demikian juga bumi tempat pijakmu tatkala engkau bermaksiat akan ikut pula menjadi saksi
  7. Lantas bagaimana lagi jika ternyata yang memaparkan files aib-aibmu dan yang akan mengadilimu adalah Allah
  8. Lantas bagaimana lagi jika pengumbaran aib-aibmu ternyata di hadapan khalayak ramai, di hadapan kedua orang tuamu, istrimu, anak-anakmu, para sahabatmu, dan murid-muridmu yang selama ini hanya mengenal penampilanmu sebagai orang baik di hadapan mereka?
 Ya Allah anugrahkanlah kepada kami rasa khosyah kepada-Mu tatkala kami bersendirian
Sumber :Ustadz DR. Firanda Andirja MA, salafyways, https://goo.gl/vLphkg
Back To Top