mediakomen

Tamu terakhirmu, siapakah dia?

Saudaraku, tahukah engkau siapakah tamu yang terakhir itu ? Apakah engkau tahu apa yang dia inginkan untuk mendatangimu dan bertemu denganmu..??
Sesungguhnya dia datang kepadamu bukan karena menginginkan sesuatu dari hartamu, atau karena dia ingin ikut makan dan minum bersamamu...
Untuk masuk menemuimu, dia tidak butuh adanya pintu atau izin dahulu, dan juga tidak butuh menentukan waktu sebelumnya untuk datang kepadamu...



Dia tidak akan mengundurkan waktu untuk memberikan kesempatan kepadamu sedetik pun untuk bersiap-siap. Jika dia datang, tidak ada yang bisa melarang...
Dia bisa datang kepadamu kapan saja dan dalam keadaan apapun. Apakah ketika diri sedang sibuk atau senggang, sehat ataupun sakit, kaya atau miskin, dalam perjalanan atau berada di kampung halaman...
Dia juga tidak mau menerima hadiah atau pun suap, sebab harta dunia ini seluruhnya tidak ada apa-apanya di matanya, dan dia pun jelas tidak membutuhkannya. Engkau tidak akan bisa menghalangi maksud dari kedatangannya...
Saudaraku, dia hanyalah menginginkanmu dan tidak menginginkan hal lainnya selain dirimu. Dia menginginkanmu seutuhnya. Dia ingin untuk menyudahi kehidupanmu dan ingin mematikanmu. Dia ingin mencabut nyawamu, membinasakan jiwamu dan juga mematikan badanmu...
Dia adalah MALAIKAT MAUT...!!!
Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
"Katakanlah : "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan" (QS. As-Sajdah [32]: 11)
Perjalanan hidup sudah hampir berhenti dan kereta umur pun telah mendekati akhir...
Ya Allah, wafatkan kami husnul khatimah...
Ustadz Najmi Umar Bakkar

Barrakallahu fiikum 


Sumber : Fb. Kuansing Mengaji

Kenapa aku mencintai negeri ini ?

 Bismillah..


PESANKU UNTUK IKHWAH DAN AKHWAT DIDARUSSALAM PALEMBANG TERCINTA.


Sebuah ungkapan kata kata yang membuatku bergetar dan terharu...


Fadhilatu Syekh Dr. Akram ziyadah -Hafizhahullah- berkata dimuqoddimah muhazarah beliau: Kenapa aku mencintai negeri ini ( yang beliau maksud kota Palembang)???

Bahkan aku lebih mencintainya daripada kalian dan akulah penduduk asli kota ini..

Aku mencintai Palembang karena ada hubungan nasab ilmu yaitu Salah satu dari Sanad hadits yang menghubungkan diriku sampai ke Rasulullah berasal dari Palembang, (البالمبانجي).




Masya Allah... Allahu Akbar...

Setelah selesai kajian saya berusaha mendekati syekh dan bertanya siapa nama ulama hadits ini?

Qoddorallah beliau lupa namanya, yg masih beliau ingat hanya nama belakangnya yaitu Albalembangi..

Tapi ana mendapatkan informasi dari ust Ibnu Hajar -hafizahulla-, bahwa sosok ulama hadits yg dimaksud oleh syekh Akram adalah syekh Abdus Somad Albalimbangi -رحمه الله- 


Ikhwanii waakhwatii... Saudara dan Saudariku terutama yang tinggal di kota Palembang Emas Darussalam, ketahuilah bahwasanya Ada diantara Leluhur kalian dikota ini yg telah mewakafkan jiwa dan raganya untuk membela Allah dan Rasul-Nya, menghabiskan umurnya untuk memperjuangkan Agama Allah, membela dan menjaga Hadits-hadits Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, sampai Sampai diabadikan oleh sejarah, tercatat namanya dideretan Para Rijal hadits, yaitu diantaranya Fadhilatu Syekh Almuhadits Abdus Somad Albalimbangi -Rahimahullah-.


Saudaraku... Ikuti jejak beliau dalam menuntut ilmu dan mengajarkanya kepada manusia, bersungguh sungguhlah dalam thalubul Ilmi, Karena dengan ilmu kalian menjadi Mulia.


Darussalam 


FB ust. Umar Alfanani


26.10. 1444 H

Siapakah Sosok Luqman Al-Hakim yang Allah Abadikan Kisahnya dalam Al-Qur'an?

Sahabat Book my Madrasah, Siapakah Sosok Luqman Al-Hakim yang Allah Abadikan Kisahnya dalam Al-Qur'an?

Luqman Al-Hakim yang kisahnya disebutkan di dalam Al-Qur'an adalah orang saleh dari kalangan awliya' yang Allah karuniai banyak hikmah dan keutamaan.

Beliau berasal dari negeri Habasyah dan para ulama menyebutkan ciri fisik Luqman yaitu berkulit hitam, bibir beliau tebal, kulit kaki beliau pecah-pecah.

Sedangkan profesi beliau diperselisihkan oleh para ulama ada yang mengatakan sebagai penjahit, tukang kayu, penggembala kambing, ada juga yang mengatakan sebagai hakim.

 

Baca Juga : Jangan membuat anak tidak betah di dalam rumah



Demikian yang disebutkan oleh para mufassirin. Yang jelas Allah tidak melihat hamba-Nya dari rupa, harta dan status sosial, tetapi yang Allah lihat kebersihan hati dan kesalehan amalnya.

Ada pelajaran penting yang patut kita ambil dari ucapan Luqman Al-Hakim kepada anaknya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وإذ قال لقمان لابنه وهو يعظه يا بني لا تشرك بالله إن الشرك لظلم عظيم


"Dan (ingatlah) tarkala Luqman berkata kepada anaknya, beliau hendak memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan itu benar-benar kezaliman yang teramat besar."


(Luqman: 13)

Syaikh Al-'Allamah Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafidzhahullah menjelaskan,

"Termasuk hikmah memulai hal yang terpenting dari yang penting sebagaimana yang dilakukan Luqman kepada anaknya beliau memulainya dari pendidikan tauhid dan melarangnya dari perbuatan syirik.

Tidak disangsikan lagi bahwa akidah tauhid dan membersihkan jiwa masyarakat dari keyakinan-keyakinan syirik merupakan fondasi utama yang harus diperhatikan sebelum memulai perkara yang lain.


Baca juga: Karakter Pendidik Sukses 

 
Tak ada dosa dan kezaliman yang paling besar melebihi perbuatan syirik. Sebab itu Allah tidak mengampuni dosa syirik selama pelakunya belum bertaubat dan mengampuni dosa-dosa yang lain selain syirik jika Allah menghendakinya."


(Syarh Washaya Luqman Al-Hakim Libnihi)

Semoga kita dapat meniru kesalehan Luqman Al-Hakim serta mengajarkan kesalehan itu kepada anak-anak dan masyarakat.
________

Rumah Sebagai Filter

Bismillah, sahabat book my madrasah. Yuk, kita lebih protektif lagi terhadap anak-anak kita. Karena rumah seperti tempat untuk mensterilisasi segala keburukan-keburukan atau perkara-perkara negatif yang ia dapatkan di luar. Apalagi bagi anak-anak yang masih kecil. Kadang-kadang dia dapat kamus-kamus baru itu dari luar. Dari teman-temannya di luar, dari anak tetangga, dari sekolah dan lain sebagainya. Rumah harus menjadi penyaring, sebagai filter, sebagai pembersih terhadap racun-racun yang yang dibawa oleh anak dari luar rumah.


Baca Juga : Dua Keadaan dalam berdoa ketika Sholat



Demikian pula anak-anak remaja, tentunya salah satu kecenderungan anak-anak remaja adalah mencari kesibukan kegiatan di luar rumah. Namun jangan sampai dia meninggalkan rumah sama sekali. Artinya dia melupakan rumahnya. Dia tetap harus ingat dan kembali ke rumahnya. Dan tentunya ini ada keterikatan antara dirinya, hatinya, jiwanya, dengan rumah. Karena apapun yang terjadi tentunya rumah adalah tempat yang paling aman bagi anak-anak kita.


Baca Juga : Karakter Pendidik Sukses

 
Tentunya menjadikan rumah sebagai pesantren atau sekolah, ini perlu perhatian dari para orangtua. Dan pendidikan rumah itu menunjang kesuksesan pendidikan di sekolah. Rata-rata anak-anak yang berprestasi itu mereka mendapatkan pendidikan dari rumah. Dan anak-anak yang jeblok prestasinya artinya itu rata-rata mereka dibiarkan saja oleh orang tuanya di rumah. Itu dari sisi prestasi.

Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary

Baca Juga : Mau daftar Implementasi Kurikulum Merdeka, tapi Akun kepala sekolah baru tidak bisa akses ke situs belajar.id

 

📲 Silakan disebarluaskan dengan tetap mencantumkan sumbernya. Semoga bermanfaat untuk kaum muslimin.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bergabung di grup parenting sunnah
https://bit.ly/kelasparentingsunnah .

🌎 Follow Akun Dakwah Parenting Sunnah & Salaf Project

📷 Instagram
https://www.instagram.com/kajianparentingsunnah .

https://www.instagram.com/salafproject

📹 YouTube
https://www.youtube.com/c/KajianParentingSunnah
💝 Dikelola oleh Salaf Project
💝 Tim Admin Group WA Kajin Parenting Sunnah

Jangan membuat anak tidak betah di dalam rumah

Bismillah, sahabat book my madrasah, rumah tentunya memiliki peran yang sangat sentral dalam pendidikan. Dan bisa dikatakan bahwa segala sesuatu itu bermula dan berawal dari rumah. Jika pendidikan di dalam rumah berjalan dengan baik, maka ini akan menunjang keberhasilan pendidikan anak ini di luar rumah. Dan apabila pendidikan dalam rumah tidak berjalan atau lemah, maka cenderung si anak akan jatuh pada pendidikan di luar rumah yang masih belum atau tidak jelas arahnya.



Dan pengaruh pendidikan di luar rumah tersebut tentunya sangat besar. Kita tidak tahu siapa yang mewarnai anak-anak kita di luar sana. Apagi zaman sekarang, pengaruh lingkungan dan pergaulan sangat besar. Terutama bagi orang tua yang tidak stand by di rumah karena kesibukan mereka di luar (bekerja ataupun berkarir). Ini kadang-kadang menjadi ganjalan menjalankan pendidikan di dalam rumah.

Tentunya bagi suami ataupun ayah punya kewajiban keluar rumah untuk mencari nafkah atau rezeki. Tentunya ayah dan ibu saling bahu-membahu. Ibu memainkan peran yaitu menjadi guru dan madrasah (sekolah) bagi anaknya di rumah. Namun ini akan menjadi sulit jika kedua-keduanya keluar. Sehingga anak kadang-kadang dititipkan. Menitipkan anak kepada orang lain ini memiliki resiko yang sangat besar. Apalagi kepada orang yang tidak kita kenal, misalnya babysitter dan sejenisnya. Kepada orang yang kita kenal saja kita belum merasa aman sepenuhnya. Tentunya keinginan orang tua terhadap anak tidak sama seperti keinginan orang orang lain terhadap anak tersebut.

Apabila pendidikan di dalam rumah ini terbengkalai, maka bisa ditebak apa yang terjadi.

Tentunya anak akan terperangkap pendidikan luar rumah yang banyak merusaknya daripada memperbaikinya, banyak negatifnya daripada positifnya.
Ini akan berpengaruh kepada perkembangan si anak tersebut. Dia akan hampa ataupun kosong dari nilai-nilai kebaikan.
Maka untuk mengantisipasi kejadian perkara ini, kata kuncinya adalah jangan membuat anak tidak betah di dalam rumah. Dan apabila di rumah sendiri saja dia tidak merasa nyaman, dia pasti akan mencari pelampiasan di luar rumah. Oleh karena itu jangan kita cuek atau tidak acuh terhadap anak di rumah. Karena kadang-kadang anak itu merasa kurang diperhatikan oleh kedua orang tua. Seperti misalnya membuka komunikasi dengan anak di rumah, mengajak berkomunikasi. Karena tentu kuncinya adalah membuka komunikasi. Kalau ada komunikasi antara orang tua dan anak, tentunya ini akan sangat membantu. Ini adalah awal yang baik di dalam menanamkan satu nilai.

Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary

📲 Silakan disebarluaskan dengan tetap mencantumkan sumbernya. Semoga bermanfaat untuk kaum muslimin.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bergabung di grup parenting sunnah
https://bit.ly/kelasparentingsunnah .

🌎 Follow Akun Dakwah Parenting Sunnah & Salaf Project

📷 Instagram
https://www.instagram.com/kajianparentingsunnah .

https://www.instagram.com/salafproject

📹 YouTube
https://www.youtube.com/c/KajianParentingSunnah
💝 Dikelola oleh Salaf Project

Back To Top