mediakomen

Mengatasi masalah emis Data Mandatory Lahan utama ada yang belum diisi

Assalamu'alaikum sahabat Book Madrasah, alhamdulillah saat ini aplikasi Emis telah diperbarui, dan kita terus berharap semoga kedepan aplikasi emis ini semakin mempermudah pekerjaan kita sebagai Operator Madrasah.

 

Baca Juga : Khusus Jenjang PKBM/SKB, PP/BP PAUD dan Dikmas , pembaruan Dapodik Versi 2021.F

 

Biasanya sering kita temui apabila sebuah aplikasi diperbarui pasti banyak hal yang baru yang menjadi kendala.  Namun jangan mudah patah semangat, karena banyak solusi dan jalan keluar yang akan kita temui jika kita mau saling bertanya dan berbagi pengalaman kepada sesama Operator Madrasah.

 


Baca Juga : Aplikasi excel mengetahui layak atau tidak layaknya anak masuk SD/MI 

 

Sahabat, kali masalah yang ditemui admin ketika akan melakukan konfirmasi Kelembagaan adalah masalah munculnya notifikasi "Data Mandatory Lahan utama ada yang belum diisi atau belum disetujui kemenag kota/kabupaten. Silahkan mengisi data tersebut dari menu Sarana Prasarana >> aset tetap > > Lahan"

 

Baca Juga : Cara Aktivasi Rekening Bank Siswa penerima PIP di Sipintar Enterprise

 

Namun, masalah tersebut dapat diatasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Buka akun operator
2. Pilih sarana dan prasarana
3. Klik aset tetap pilih lahan
4. Klik pojok biru
5. scrol kebagian bawah ada tulisan Ubah

    Jika masih belum bisa klik berulang-ulang menu ubah, sampai muncul kolom edit .

6. Terus isi lengkap data nya , jangan lupa yang titik koordinat nya

7. Setelah selesai simpan 

8. Klik kirim persetujuan 

9. Buka akun kepala madrasah 

10. Lalu setujui oleh kepala madrasah
11. Setelah itu disetujui akun kabupaten
12. Buka lagi akun operator
13. Pilih konfirmasi
 

Jika telah melakukan konfirmasi, artinya kalian sudah berhasil untuk mengatasi hal ini.

Labels: aplikasi, Berita, emis

Thanks for reading Mengatasi masalah emis Data Mandatory Lahan utama ada yang belum diisi. Please share...!

0 Comment for "Mengatasi masalah emis Data Mandatory Lahan utama ada yang belum diisi"

Back To Top