mediakomen

Bila Al Mahdi muncul





Bila sudah terjadi huru hara di negeri Syam, maka Nabi menyarankan agar kita segera berlomba-lomba untuk beramal shalih karena akhir zaman semakin dekat.  Sesuai hadits Nabi, umat Islam juga diperintahkan untuk mahir berkuda, memanah dan berenang. Ini mungkin hikmahnya karena saat itu era teknologi sudah berakhir. Hanya iman dan amal sholih yang akan menyelamatkan kita. 


Al-Mahdi akan muncul saat tahun-tahun dimana banyak gempa terjadi susul menyusul di Arab pada bulan Ramadhan dan kerajaan Arab gaduh sesama mereka maka tahun itu dukhon terjadi, apa penyebabnya, entah nuklir entah meteor, Allahu'alam. Maka berjaga-jagalah mulai ramadhan tahun ini dan tahun-tahun setelahnya.

Dan jamaah haji akan dibantai di Mina pada bulan Dzulhijjah. Lalu Al-Mahdi akan muncul di bulan Muharamnya.Saat Al-Mahdi sudah muncul di Mekkah, semua orang mukmin wajib datang ke sana dan membaiat al-Mahdi sebagai pemimpin umat Islam. Meski harus merangkak di atas salju. Ini bermakna kiasan, bisa juga bermakna yang sesungguhnya. 

Sebelum fase dajjal, terjadi kemarau panjang 3 tahun. Penghujung tahun ini, hingga 2021 menurut badan meteorologi dunia akan terjadi kemarau disebabkan badai elnino. Lalu tahun 2021 bumi akan mengalami penurunan suhu ekstrim disebabkan badai la nina hingga akan menjadi sangat dingin. "Meski harus merangkak diatas salju"

Pertanyaan besarnya adalah, lalu bagaimana cara kita ke Mekkah untuk bertemu dan membaiat Imam Mahdi sementara zaman teknologi sudah berakhir? Dan keadaan iklim dunia sangat tdk bersahabat.
Inilah poin dan tujuan kita, agar mampu mempersiapkan segala sesuatunya.

Sumber: @malhamahkubro

Kedermawanan Abdurohman Bin Auf رضي الله عنه

Kedermawanan  Abdurrohman bin auf  رضي الله عنه adalah sesuatu yang tidak diingkari oleh semuanya. Maka cukuplah satu peristiwa bersejarah yaitu tatkala Rosululloh صلى الله عليه وسلم mempersiapkan Jaisyul 'Usroh (pasukan berat) sebagai saksi kedermawanan saudagar sahabat Abdurrohman bin auf. Perang Tabuk adalah peperangan terahir yang diikuti oleh Rosululloh صلى الله عليه وسلم semasa hidupnya, tatkala itu kebutuhan materiil sebanding dengan kebutuhan personel karena pasukan Romawi adalah pasukan yang besar materiil dan personelnya, padahal tahun itu adalah musim paceklik di kota Madinah, sedang perjalanan perang panjang dan perbekalan sedikit. 
 
 
 
 
Karena materiil yang ada lebih sedikit dari jumlah personelnya, tatkala sekelompok kaum mukminin memberanikan diri datang kepada Nabi صلى الله عليه وسلم meminta izin untuk berangkat ke Tabuk padahal mereka tidak memiliki bekal yang dapat membawa mereka kesana, Nabi صلى الله عليه وسلم menolak mereka karena tidak adanya perbekalan. Akhirnya, mereka kembali sedang air mata mereka mengalir karena sedih tidak ada yang dapat mereka infakkan. Merekalah yang disebut dengan para bakkain (sahabat miskin yang menangis). Dan disebutlah pasukan perang tersebut sebagai pasukan Jaisyul 'Usroh (pasukan berat) karena beratnya persiapan baik materiil dan personel di musim paceklik panjang.


Di saat-saat itulah Rosululloh صلى الله عليه وسلم begitu mendorong para sahabatnya untuk berinfak di jalan Alloh عزّوجلّ dengan mengharap pahala besar dari-Nya. Maka kembalilah para sahabat رضي الله عنهم mengorek dan menguras seluruh simpanan harta yang mereka miliki untuk menyambut seruan Nabi صلى الله عليه وسلم tersebut. Dan di antara jajaran para sahabat yang terdepan dalam berinfak ialah Abdurrohman bin Auf رضي الله عنه. Beliau datang dengan membawa 200 uqiyah emas, hingga Umar al-Faruq رضي الله عنه mengatakan, "Sungguh saya tidak melihat Abdurrohman bin Auf kecuali dia telah berdosa, karena ia sama sekali tidak menyisakan dari hartanya...." Sampai-sampai Rosululloh صلى الله عليه وسلم bertanya, "Apakah sudah ada yang engkau tinggalkan untuk keluargamu, wahai Abdurrohman?" Beliau menjawab, "Iya, aku tinggalkan untuk mereka sesuatu yang lebih banyak dari yang aku infakkan dan jauh lebih berharga." Rosululloh صلى الله عليه وسلم menyahut, "Berapa?" Beliau menjawab, "Apa yang Alloh عزّوجلّ dan Rosul-Nya telah janjikan berupa pahala, rezeki, dan kebaikan."
 
 
 
Pada kesempatan yang lain, Rosululloh صلى الله عليه وسلم hendak menyiapkan sariyyah1 maka beliau kembali membangkitkan semangat infak para sahabat رضي الله عنهم seraya mengatakan, "Bersedekahlah-bersedekahlah karena aku hendak mengutus suatu pasukan." Maka bersegeralah Abdurrohman bin Auf رضي الله عنه ke rumah lalu kembali dengan mengatakan, "Wahai Rosululloh, sesungguhnya aku memiliki 400.000 dinar, yang 200.000 aku sedekahkan dan 200.000 lagi aku tinggalkan untuk keluargaku." Kemudian terucaplah do'a dari lisan Rosululloh صلى الله عليه وسلم yang mulia, "Semoga Alloh memberkahi (hartamu) baik apa yang engkau berikan atau apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu."
 
 


Sungguh Alloh عزّوجلّ mengabulkan do'a yang diucapkan oleh lisan Nabi-Nya, Maka lihatlah pada suatu hari datanglah sekelompok (kafilah) dagang milik Abdurrohman bin Auf عزّوجلّ ke kota Madinah sedang mereka berjumlah 700 penunggang yang membawa semua kebutuhan manusia dan perhiasan. Tatkala mereka masuk kota Madinah, bergetarlah bumi Madinah dan terdengarlah suara gemuruh. Ketika ditanyakan suara apakah itu, lalu dijawab, "Kelompok (kafilah) dagang milik Abdurrohman bin Auf, sebanyak 700 unta yang memikul gandum, tepung, dan semua kebutuhan hidup manusia."

Sumber:www.ibnumajjah.com (PUSAT DOWNLOAD EBOOK ISLAM)

Rasulullah bukanlah orang yang berperawakan terlalu tinggi, namun tidak pula pendek! (update 1/12/2019)

Sebagai seorang Muslim, adalah suatu kewajiban bagi kita untuk mengenal sosok yang menjadi idola dunia dan akhirat, Dialah Sang pembela kebenaran dan pembela umat yang mulya. Manusia yang diutus untuk menerangi alam dunia. Dialah Muhammad SAW Bin Abdullah Bin Abdul Muthalib. Bintang terang yang cahayanya sampai kepelosok Dunia. Dialah nabi Kita yang mulya. Suri Tauladan yang mesti kita ikuti, yang semestinya kita jadikan panutan hidup. dan bukanlah artis-artis, pemain bola di masa kini yang membuat anak muda dan anak-anak kita tergila-gila untuk mengikuti gaya dan trend hidup mereka hingga menjadi fans berat.

Image Google
Kita sebagai umat beliau hendaknya lebih mengenal siapa Rasulullah SAW, seperti apakah bentuk tubuh beliau. Dari Anas Bin Malik Ra : "Rasulullah saw. bukanlah orang yang berperawakan terlalu tinggi, namun tidak pula pendek. Kulitnya tidak putih bule juga tidak sawo matang. Rambutnya ikal, tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku. Beliau diangkat Allah (menjadi rasul) dalam usia empat puluh tahun. Beliau tingal di Mekkah (sebagai Rasul) sepuluh tahun dan di madinah sepuluh tahun. Beliau pulang ke Rahmatullah dalam usia enam puluh tahun. Pada kepala dan janggutnya tidak terdapat sampai dua puluh lembar rambut yang telah berwarna putih."

(diriwayatkan oleh Abu Raja' Qutaibah bin Sa'id, dari Malik bin Anas, dari Rabi'ah bin Abi `Abdurrahman yang bersumber dari *Anas bin Malik r.a) •


    Anas bin Malik r.a adalah Abu Nadhr Anas bin Malik al Anshari al Bukhari al Khazraji. Ia tinggal bersama Rasulullah saw dan membantu Beliau selama sepuluh tahun.Dan ia adalah sahabat yang paling akhir meninggal dunia di Bashrah, yaitu pada tahun 71 H. • Perawi menghilangkan bilangan satuannya dari puluhan (digenapkan) . Karena kebanyakan riwayat menyatakan bahwa Rasulullah saw tinggal di Mekkah sebagai Rasul 13 tahun, dan wafat pada usia 63 tahun. "Aku tak pernah orang yang berambut panjang terurus rapi, dengan mengenakan pakaian merah, yang lebih tampan dari Rasulullah saw. Rambutnya mencapai kedua bahunya.Kedua bahunya bidang. beliau bukanlah seorang yang berperawakan pendek dan tidak pula terlampau tinggi." (diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Waki',dari Sufyan, Dari Abi Ishaq, yang bersumber dari al Bara bin `Azib r.a)


  "Rasulullah saw. tidak berperawakan terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek. Beliau berperawakan sedang diantara kaumnya. Rambut tidak keriting bergulung dan tidak pula lurus kaku, melainkan ikal bergelombang. Badannya tidak gemuk, dagunya tidak lancip dan wajahnya agak bundar. Kulitnya putih kemerah merahan. Matanya hitam pekat dan bulu matanya lentik. Bahunya bidang. beliau memiliki bulu lebat yang memanjang dari dada sampai ke pusat. Tapak tangan dan kakinya terasa tebal. Bila Beliau berjalan, berjalan dengan tegap seakan akan Beliau turun ke tempat yang rendah. Bila Beliau berpaling maka seluruh badannya ikut berpaling. Diantara kedua bahunya terdapat Khatamun Nubuwah, yaitu tanda kenabian. Beliau memiliki hati yang paling pemurah diantara manusia. Ucapannya merupakan perkataan yang paling benar diantar semua orang. Perangainya amat lembut dan beliau paling ramah dalam pergaulan. Barang siapa melihatnya, pastilah akan menaruh hormat padanya. Dan barang siapa pernah berkumpul dengannya kemudian kenal dengannya tentulah ia akan mencintainya. Orang yang menceritakan sifatnya, pastilah akan berkata: "Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seistimewa Beliau saw." (Diriwayatkan oleh Ahmad bin `Ubadah ad Dlabi al Bashri, juga diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr dan Abu Ja'far bin Muhammad bin al Husein, dari `Isa bin Yunus, dari `Umar bin `Abdullah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari salah seorang putera `Ali bin Abi Thalib k.w. yang bersumber dari `Ali bin Abi Thalib k.w.)


Sumber: Assyamailul Muhammadiyah
Back To Top