mediakomen

Rukun Islam itu lima perkara

Assalamualaikum, pembaca yang insya Allah dirahmati Allah Ta’ala. Semoga tetap dalam kesehatan dan perlindungan Allah Ta’ala. Kita pasti sudah tahu mengenai Rukun Islam, sejak di Taman Kanak-kanak hingga perguruan tinggi sudah dikenalkan. Namun, terkadang masih banyak orang-orang yang melalaikan kelimanya. Di dalam sebuah riwayat, bahwa Rasulullah Shallalhu alaihi wassalam menyebutkan hal ini, Mari kita simak riwayat berikut ini:

Hadis riwayat Abu Hurairah رضي الله عنه, ia berkata:Pada suatu hari, Rasulullah صلی الله عليه وسلم muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah صلی الله عليه وسلم menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah صلی الله عليه وسلم menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah صلی الله عليه وسلم menjawab: Engkau beribadah kepada Allah se olah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? Rasulullah صلی الله عليه وسلم menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tanda-tandanya; Apabila budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila orang yang miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya. Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung. Itulah sebagian dari tanda-tandanya yang lima, yang hanya diketahui oleh Allah. Kemudian Rasulullah صلی الله عليه وسلم membaca firman Allah Taala: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Kemudian orang itu berlalu, maka Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: Panggillah ia kembali! Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat seorang pun. Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: Ia adalah Jibril, ia datang untuk mengajarkan manusia masalah agama mereka. (Shahih Muslim)

Pada riwayat hadist di atas disebutkan bahwa laki-laki misterius itu bertanya kepada NabI Sahallallualaihi wassalam,  “apakah Islam itu? Rasulullah صلی الله عليه وسلم menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan”

Nah sahabat, Islam ditegakkan di atas 5 landasan utama, yaitu:
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat
2. Mendirikan Sholat fardu
3. Mengeluarkan zakat
4. Bepuasa di bulan Romadhon, dan
5. Mengerjakan haji bagi yang mampu
Lima landasan utama itulah yang sering kita sebutkan sebagai Rukun Islam.

Abul 'Abbas Al-Qurtubi mengatakan bahwa Lima hal tersebut menjadi asas agama Islam dan landasan tegaknya Islam.
Lalu, mengapa tidak disebutkan jihad termasuk ke dalam asas-asas utama di atas. Padahal jihad fisabilillah merupakan puncaknya keimananan seorang mukmin.

Abul 'Abbas Al-Qurtubi melanjutkan perkataannya bahwa Lima hal tersebut diatas disebut secara khusus tanpa menyebutkan Jihad (Padahal Jihad adalah membela agama dan mengalahkan penentang-penentang yang kafir) Karena kelima hal tersebut merupakan kewajiban yang abadi, sedangkan jihad merupakan salah satu fardhu kifayah, sehingga pada saat tertentu bisa menjadi tidak wajib.

Lalu, bagaimana dengan urutan dalam susunan asas-asas tersebut, padahal ada pada hadis di atas disebutkan haji lebih dahulu dari puasa romadhon. Memang  beberapa riwayat menyebutkan bahwa Haji lebih dahulu dari Puasa Romadhon. Hal ini adalah keraguan perawi. Wallahu A'lam (Imam Muhyidin An Nawawi dalam mensyarah hadits ini berkata, "Demikian dalam riwayat ini, Haji disebutkan lebih dahulu dari puasa)

Hal ini sekedar tertib dalam menyebutkan, bukan dalam hal hukumnya, karena puasa ramadhon diwajibkan sebelum kewajiban haji. Dalam riwayat lain disebutkan puasa disebutkan lebih dahulu daripada haji") Oleh karena itu, Ibnu Umar ketika mendengar seseorang mendahulukan menyebut haji daripada puasa, ia melarangnya lalu ia mendahulukan menyebut puasa daripada haji. Ia berkata : "Begitulah yang aku dengar dari Rosulullah "

Sumber artikel :
http://salafidb.googlepages.com
Labels: Kutipan Hadis

Thanks for reading Rukun Islam itu lima perkara. Please share...!

0 Comment for "Rukun Islam itu lima perkara"

Back To Top