Bismillah, Assolatu wassalamu'ala Rosulillah. Apakabar sahabat Bookmay, semoga kita semua berada dalam pertolongan dan perlindungan Allah Subhanahu Wata'ala.
NATA ANTORIUS February 18, 2025 Admin Bandung IndonesiaSahabat book my madrasah, kita mungkin menilai ibadah itu hanya sekilas sholat, puasa, sedekah, haji, dan yang terlihat dalam rutinitas ibadah saja, namun kita kadang tidak tahu bahwa dari bangun tidur sampai kita tidur lagi semuanya bisa jadi ibadah yang bisa mendapatkan banyak pahala.
Baca Juga :
Dua Keadaan dalam berdoa ketika Sholat
Karakter Pendidik Sukses: Sifat Penyayang
Nah, terkait itu Umar Bin Abdul Azis Berkata:
قال عمر بن عبد العزيز :
" أدركنا السلف وهم لا يرون العبادة في الصوم ، ولا في الصلاة ،
ولكن في الكف عن أعراض الناس
فقائم الليل وصائم النهار؛ إن لم يحفظ لسانه ؛ أفْلَس يوم القيامة ". التمهيد ١٧ / ٤٤٣.
Umar bin 'Abdul 'Aziz bertutur :
"Kami mendapati salaf, mereka tidak menilai ibadah itu hanya dalam puasa atau sholat, namun ibadah hakiki adalah dengan menahan diri dari menodai kehormatan manusia.
Orang yang sholat di malam hari dan puasa di siang hari jika dia tidak menjaga lidahnya maka dia akan bangkrut/merugi di hari kiamat kelak".
{ At Tamhid 17/443 }
Tak cukup sampai di situ, para ulama salaf juga mengajarkan ibadah ini kepada putra putri mereka.
قال الشيرازي رحمه الله : " أذكرُ أنّي كنتُ في عهد الطفولة متعبِدًا، قوَّام الليل، مولعًا بالزهد والتقوى.
وذات ليلة كنتُ جالسًا في خدمة أبي، ولم أُغمض عيني طول الليل،
وأخذتُ المصحف العزيز في حجري، وحولنا قومٌ نيام ..... فقلت لأبي : إنَّ واحدًا من هؤلاء لا يرفع رأسه ليصلي ركعتين ، وقد ناموا هكذا كأنهم موتى!. فقال: يا روح أبيك ! ، لو كنتَ أنتَ أيضًا نمتَ ، لكان خيراً من أن تقع في الخلق ". [جنّة الورد / ص١٠٢].
Asy Syirozi bertutur :
Aku masih ingat saat aku masih kecil, aku begitu rajin ibadah, sholat malam, Zuhud dan bertaqwa.
Suatu malam saat aku membantu ayahku dan aku belum memejamkan mataku sepanjang malam itu.
Aku ambil mushaf Al Qur'an di pangkuanku dan disekitar kami , banyak manusia yg masih terlelap tidur.
Aku katakan pada ayahku :
Wahai ayah, tak seorang dari mereka mengangkat kepalanya untuk sholat dua rokaat, mereka tidur bagaikan mayyit ...
Ayahku menjawab:
Seandainya kamu juga tidur seperti mereka, itu lebih baik bagimu daripada kamu mencela orang.
{Jannatul Ward hal.102 }
Menjaga Kehormatan saudara seiman adalah sebuah ibadah
TERDAPAT DUA KEADAAN DALAM BERDOA KETIKA SHALAT
Dua keadaan tersebut; yang pertama: saat Sujud,
Yang kedua: saat duduk sebelum salam.
Dalil terkait memperbanyak doa disaat sujud: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
(أَقْرَبُ مَا يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ)
Artinya:
“Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu.” [HR. Muslim, no. 482]
Dalil terkait memperbanyak doa disaat duduk tasyahhud akhir sebelum salam. Dalam sebuah hadits disebutkan:
إِذَا صَلى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللهِ وَالثنَاءِ عَلَيْهِ ثُم لْيُصَلِّ عَلَى النبِيِّ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ ثُم لْيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ
Artinya:
“Apabila salah seorang di antara kalian shalat maka hendaklah ia memulai dengan memuji Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi صلى الله عليه و سلم kemudian berdoalah setelah itu dengan doa yang ia kehendaki“. (Hasan, HR. At-Tirmidzi dalam sunannya).
----------
Dalam doa disaat shalat, boleh juga meminta keinginan dunia dan akhirat.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
فلو دعا الإنسان وقال: اللهم إني أسألك أن ترزقني سيارة مريحة، كان ذلك جائزا. أو قال: اللهم ارزقني بيتا حسنا، فإنه يجوز. أو قال: اللهم ارزقني زوجة جميلة، فإنه أيضاً يجوز... يجوز للمصلي أن يدعو الله تعالى بما شاء في الصلاة من أمور الدنيا والآخرة.
Terjemahannya:
👉🏻 "Seandainya seseorang berdoa dengan mengatakan,
'Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar memberiku mobil yang nyaman,'
maka hal itu boleh.
👉🏻 Atau dia mengucapkan,
'Ya Allah, berilah aku rumah yang bagus,'
itu boleh.
👉🏻 Atau dia mengucapkan,
'Ya Allah, berilah aku istri yang cantik,'
itu juga boleh...
Orang yang mengerjakan shalat boleh untuk berdoa kepada Allah dalam shalat dengan apa yang dia inginkan dari urusan-urusan dunia dan akhirat." (Syarh Shahih Muslim, (jilid 2 hlm. 148))
----------
Referensi:
- Ash-Shahih, imam Muslim An-Naishaburi
- Riyadhush-Shalihin, Syeikh Al-Utsaimin
Oleh: Lilik Ibadurrahman, M.Pd
--------------------
Dua Keadaan dalam berdoa ketika Sholat
Baca Juga : Ada yang baru di verval pd 2023
Salah satu kunci kesuksesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam mendidik para sahabat adalah sifat beliau yang ramah lagi penyayang. Dan sifat ini yang memberi kesan mendalam bagi siapa saja yang mendapatkan pengajaran dan pendidikan dari beliau. Seperti sifat penyayang yang ditunjukan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada beberapa orang yang belajar bersama beliau. Seperti yang diceritakan oleh Abu Sulaiman Malik bin Khuwairis Radhiyallahu ‘Anhu, ia menceritakan bahwa: “Kami menghadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersama satu rombongan. Saat itu kami adalah pemuda yang sebaya dan kami tinggal bersama beliau selama 20 hari. Dan beliau adalah orang yang penyayang lagi ramah.” Ini kesan yang bisa ditangkap oleh Malik bin Khuwairis dan teman-temannya. Yaitu beliau adalah seorang yang penyayang lagi ramah. 20 hari bukanlah waktu yang ia sedikit. Dengan waktu itu, cukup mereka untuk mengenali karakter Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Hingga akhirnya beliau mengerti bahwa kami merindukan keluarga masing-masing. Lantas beliau menanyakan: “Siapa saja keluarga kami yang tinggal di rumah?” Maka kamipun menjelaskannya. Setelah itu beliau memerintahkan: “Sekarang kembalilah kalian kepada keluarga kalian masing-masing. Tinggallah bersama mereka lalu ajari mereka ilmu yang telah kalian dapatkan dan berbuat baiklah kepada mereka. Laksanakanlah shalat pada waktunya (Nabi menjelaskan shalat lima waktu). Dan jika telah masuk waktu shalat, hendaklah salah seorang dari kamu mengumandangkan adzan dan hendaklah mengimami yang paling tua usianya di antara kalian atau yang paling bagus bacaannya di antara kalian.”
Jadi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang memberikan pengarahan kepada mereka apa yang harus mereka lakukan ketika mereka berada di rumah mereka. Dzahirnya mungkin tidak ada masjid di kampung mereka atau di tempat mereka karena Islam adalah sesuatu yang masih sedikit. Sehingga mereka mengerjakan shalat di rumah. Dan demikian pengarahan Nabi kepada anak-anak muda yang belajar bersama beliau di rumah beliau.
Seperti yang dikatakan oleh Malik bin Khuwairis bahwa beliau adalah seorang yang penyayang dan ramah. Itu adalah salah satu modal Nabi di dalam mendidik para sahabat-sahabat beliau.
Dan sifat penyayang ini merupakan salah satu perkara yang akan melembutkan hati. Dengan sifat sayang, orang yang kita hadapi akan menjadi tunduk seperti yang dikatakan Nabi:
تَهَادَوْا تَحَابُّوا
“Salinglah kalian memberi, niscaya kalian akan saling menyayangi.”
Baca Juga : Lakukan Pemadanan NPWP kalian ke NIK, jika tidak NPWP kalian di tahun 2024 tidak bisa digunakan lagi!
Kasih sayang ini akan ada interaksi timbal balik antara yang menyayangi dan yang disayangi. Dan ini adalah salah satu sifat yang disukai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan salah satu sifat yang akan membawa kebaikan. Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan bahwa ada seorang wanita bersama dua anaknya mendatangi ‘Aisyah. Lalu ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha memberinya tiga butir kurma. Wanita itu pun memberi tiap anaknya satu butir kurma. Lalu wanita itupun menyisakan satu butir kurma untuk dirinya. Kemudian kedua anak itu memakan kurma mereka masing-masing. Setelah selesai memakan kurma mereka masing-masing, mereka menatap ibunya. Maka wanita itu mengerti apa yang diinginkan oleh anak-anaknya, yaitu menginginkan kurma yang ada di tangannya. Maka ia pun membelah satu butir kurma yang tersisa itu lalu memberikan masing-masing setengah hingga tidak tersisa untuk untuk dirinya. Tidak lama kemudian Nabi pulang ke rumah dan Aisyah menceritakan apa yang dilihatnya tadi. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Apakah kamu takjub melihatnya Wahai ‘Aisyah? Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah merahmati wanita tersebut karena kasih sayangnya kepada kedua anaknya.”
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary
📲 Silakan disebarluaskan dengan tetap mencantumkan sumbernya. Semoga bermanfaat untuk kaum muslimin.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bergabung di grup parenting sunnah (Akhwat)
https://bit.ly/kelasparentingsunnah .
🌎 Follow Akun Dakwah Parenting Sunnah & Salaf Project
📷 Instagram
https://www.instagram.com/kajianparentingsunnah .
https://www.instagram.com/salafproject
📹 YouTube
https://www.youtube.com/c/KajianParentingSunnah
💝 Dikelola oleh Salaf Project
Karakter Pendidik Sukses: Sifat Penyayang
بسم الله ...
السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
Isteri yang tholehah, adalah isteri yang buruk akhlak dan perangainya. Kebalikan dari isteri yang sholehah. Kalau seorang suami memiliki isteri yang tholehah, ini sangat membahayakan dirinya. Pastilah urusan agamanya akan senantiasa terganggu.
Al-Imam Abu Bakr Ibnul 'Araby al-Maliky rahimahullah berkata:
إذا لم يكن للرجل زوجة صالحة فإنه لا يستقيم أمره معها إلا بذهاب جزء من دينه.
"Jika seseorang tidak memiliki istri yang shalihah maka sungguh urusannya tidak akan bisa lurus bersamanya, kecuali dengan mengorbankan sebagian urusan agamanya." (Ahkamul Qur'an, jilid 1 hlm. 536)
Memiliki istri yang tholehah, istri yang tidak punya adab dan buruk akhlaknya, apalagi ditambah dengan buruk rupa, maka ini merupakan penderitaan di atas penderitaan sepanjang hayat dikandung badan bagi seorang suami.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وأربعٌ من الشقاوةِ : الجارُ السوءُ والمرأةُ السوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْء
“Dan empat kesengsaraan: Tetangga yang buruk (akhlak dan perangainya), istri yang buruk (akhlak dan perangainya), rumah yang sempit, dan kendaraan yang buruk”.[HR. Ibnu Hibban, Al-Baihaqiy. Berkata Syu’aib Al-Arna’uth : Hadits Shahih).
Oleh karena itu, bersyukurlah dan berbahagialah yang memiliki isteri sholehah, wanita yang sangat langka dan mahal, yang lebih berharga daripada dua matanya, dua tangannya dan dua kakinya.
Berkata Maslamah bin Abdul Malik rahimahullah :
المرأة الصالحة خير للمؤمن من العينين واليدين والرجلين.
"Istri yang shalihah lebih baik bagi seorang mu'min daripada dua mata, dua tangan dan dua kakinya." (Ahsanul Mahasin, hlm. 368).
=======🌴🌴=======
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
•┈••✵📗📘📙📕✵••┈•
Turut membagikan :
https://t.me/kajianfikihpasutri
NATA ANTORIUS September 19, 2022 Admin Bandung Indonesia