Oleh : Ust. Syafiq Reza Basalamah,MA
Kebanyakan manusia mudah menerima taqdir baik, akan tetapi tidak mudah menerima Taqdir buruk.Ketika orang beriman dg taqdir maka akan mendapat buah yang Indah.
Setiap Pagi Nabi ﷺ tdk pernah lupa selalu berdo’a
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلا مُتَقَبَّلا
“Ya Allah, Sungguh aku minta kepada-Mua ilmu ilmu yang manfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima.”
Ajal dan Rizki itu berbarengan, antum tdk akan mati sebelum rizkinya habis....
Nabi ﷺ aja mengajarkan minta amal yang diterima bukan sekedar amal...
إِنَّ
الرَّجُلَ لَيُصَلِّي سِتِّينَ سَنَةً مَا تُقْبَلُ لَهُ صَلَاةٌ،
لَعَلَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَلَا يُتِمُّ السُّجُودَ، وَيُتِمُّ
السُّجُودَ وَلَا يُتِمُّ الرُّكُوعَ
“
Sesungguhnya ada seseorang yang sholat selama 60 tahun, namun tidak
diterima (oleh Allah) amalan sholatnya selama itu walau satu sholatpun.
Boleh jadi (sebabnya) dia sempurnakan ruku’-nya tetapi sujudnya kurang
sempurna, demikian pula sebaliknya”
(Hadis Hasan, riwayat Ibn Abi Syaibah dari Abu Hurairah RA, Shahih al-Targhib, no. 596)
Yaitu orang yang asal²lan sholatnya, rukuk, sujud nya tdk tumaknina....
Rukun Iman Yang ke 6
Beriman kepada Taqdir Alloh
عَنْ
عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ
عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ
طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ
الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا
أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى
فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اْلإِسِلاَمُ أَنْ
تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ
وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ :
صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ:
فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ
وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ
بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ
اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ
تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ،
قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ
فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا
وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ
يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا،
ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ
وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ
يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ . [ رواه مسلم ]
Dari
Umar رضي الله عنه juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi
Rasulullah ﷺ suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang
mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak
tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun di
antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi
lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah ﷺ)
seraya berkata, “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”,
Maka
bersabdalah Rasulullah ﷺ: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak
ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata, “ anda benar
“. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan.
Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu
beliau bersabda, “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman
kepada takdir yang baik maupun yang buruk “,
kemudian dia berkata, “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “.
Lalu
beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia
melihat engkau”.
Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”.
Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ".
Dia berkata,“ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “,
beliau
bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau
melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala
domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “,
kemudian
orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah
ﷺ) bertanya,“ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”.
Aku berkata,“ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “.
Beliau bersabda,“ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)
Abdulloh bin Abas menerangkan tentang iman kepada taqdir ini...
“Seorang yang bertauhid akan tetapi mengingkari taqdir Alloh maka Batallah keimannya”
Baru-baru ini ada yang mengatakan Islam Arab adalah Islam yang penjajah, Islam yang paling sejati adalah Islam yang di Indonesia!
Seandainya dia baca sejarah Masuknya Islam Abu Bakar niscaya selesai. Yang Ada Orang Islam dipaksa masuk Kafir seperti Bilal Bin Robbah.
اِذَا جَآءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُ
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,"
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًا
"dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,"
(QS. An-Nasr 110: Ayat1- 2)
Bahkan yang Bunuh Umar adalah Orang majusi ( Abu Lukluk) yg tinggal dg aman di Madinah....
Ketika Islam tersebar sampai Negri Persia, Nabi ﷺ mendakwahi Raja Persia, Romawi, mereka mendakwahi dg mengirim Surat....
“Kearifan lokal dijaga ( dilestarikan) sedang kemungkaran lokal dilaksanakan
Beriman dg taqdir adalah
Meyakini segala taqdir baik dan buruk yang telah ditentukan oleh Alloh ﷻ
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
Semua taqdir Alloh itu Indah
Semua keburukan tdk dinisbatkan kepada Alloh...
Imam Asyafii berkata :
“ Aku kalo berdebat dengan orang pintar menang, klo berdebat dg orang bodoh kalah “
4hal yg mencakup keimanan dg taqdir... :
1) Mengimani taqdir Alloh secara global dan terperinci
وَعِنْدَهٗ
مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَاۤ اِلَّا هُوَ ۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى
الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا
وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا
فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
"Dan
kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui
selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada
sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir
biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau
yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh)."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 59)
Alloh mengetahui sesuatu yang terjadi dan tdk terjadi
والله يعلم وانتم لا تعلمون
“،Alloh tahu dan engkau tdk tahu “
2) Meyakini bahwa Alloh sdh menulis taqdir kita di Lauhul Mahfudz...
Nabi ﷺ bersabda:
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرُ الخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah
telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum
penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin
‘Amr bin Al-‘Ash)
إِنَّ
أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللهُ القَلَمَ فَقَالَ لَهُ اكْتُبْ. قَالَ رَبِّ وَ
مَاذَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبْ مَقَادِيْرَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّى تَقُوْمَ
السَّاعَةُ
“Sesungguhnya
yang pertama kali Allah ciptakan adalah qalam, lalu Allah berfirman
kepadanya, ‘Tulislah!’. Qalam mengatakan,’Apa yang akan aku tulis?’.
Allah berfirman, ‘Tulislah berbagai takdir dari segala sesuatu yang akan
terjadi hingga hari kiamat!’”
(HR. Abu Daud (4700)
اَلَمْ
تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمَآءِ وَالْاَرْضِ ۗ اِنَّ
ذٰلِكَ فِيْ كِتٰبٍ ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
"Tidakkah
engkau tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi?
Sungguh, yang demikian itu sudah terdapat dalam sebuah Kitab (Lauh
Mahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 70)
Umur 120 hari di kandungan ditetapkan taqdir Umur, rezqi dan jodohnya...
Bahkan ada taqdir yg ditulis tahunan mlm lailatul qodar
3) Segala sesutu terjadi karena kehendak dan kekuasaan Alloh سبحانه وتعا لى
Ketika kita terkena Musibah maka kita mengucapkan...:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
“Kita milik Allah semata dan sesungguhnya hanya kepada-Nya semata kita kembali”
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
"Dan
Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka
(manusia) tidak ada pilihan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari
apa yang mereka persekutukan."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 68)
Imam Abu Ustman As-Shobuni
“Tidaklah
seorang beriman karena kehendak Alloh, kekufuran orang kafir dg kemauan
dan kehendak Alloh, Namun Alloh merizdoi keimanan dan tdk merizdoi
kekufuran “
4) Alloh mengetahui, mencatat, menghendaki sesuatu...
اِنَّمَاۤ اَمْرُهٗۤ اِذَاۤ اَرَادَ شَیْئًـا اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
"Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu."
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 82)
5) Alloh maha tahu siapa diantara kita yang bakal masuk surga dan bakal masuk neraka..
Semoga Alloh menaqdirkan kita Husnul Khotimah dan Masuk Surga, Amiin...
Rasulullah ﷺ menyatakan:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ وَمَقْعَدُهُ مِنَ الْجَنَّةِ
Tidaklah
ada seorangpun di antara kalian kecuali telah ditulis (ditetapkan)
tempat duduknya di neraka atau tempat duduknya di surga.
اعْمَلُوا
فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ
السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ وَأَمَّا مَنْ
كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ
Beramal-lah,
karena segala sesuatu akan dimudahkan ke arah (takdir) penciptaannya.
Barangsiapa yang termasuk orang yang berbahagia (penduduk surga), akan
dimudahkan untuk berbuat dengan perbuatan-perbuatan penduduk surga.
Sedangkan yang termasuk orang yang celaka (penduduk neraka), akan
dimudahkan untuk berbuat dengan perbuatan-perbuatan penduduk neraka
(H.R al-Bukhari dan Muslim)
Buah iman kepada takdir adalah:
1) Kita akan bergantung hanya kepada Alloh ﷻ
اَللّٰهُ الصَّمَدُ
"Allah tempat meminta segala sesuatu."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 2)
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شَفَاءً
“Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula obatnya.”
2) Tidak terpancing untuk Sombong
3) Tidak mudah iri
4) Hati akan tenang dan Lapang
5) Taqdir Alloh itu Indah maka teruslah beriman kepada Alloh
Kita berdoa kepada Alloh semoga kita dimasukkan kedalam surga dan dihindarkan dari siksa neraka
اٰمِـــــــيْن يـَارَبَّ الْعَالَمِـــــــين
---------------
Dipublish oleh Grup Kajian Islam Ilmiah
*"THE GHUROBA"*
Berbagi faedah ilmu syar'i, info kajian Ahlusunnah Wal Jama'ah Nusantara, Manca Negara dan live streaming audio dan video
Labels:
Kutipan Hadis
Thanks for reading Beriman kepada taqdir Allah. Please share...!
0 Comment for "Beriman kepada taqdir Allah"