mediakomen

Ketidaksiapan yang Berbuah Pahit

Bismillah, Assolatu wassalamu'ala Rosulillah. Apakabar sahabat Bookmay, semoga kita semua berada dalam pertolongan dan perlindungan Allah Subhanahu Wata'ala. 





Sahabat ku sekalian dimanapun kalian berada, saat ini kita berada dipertengahan Bulan Sya'ban 1446 Hijriah, Bulan ini adalah bulan kedelapan dalam hitungan kalender hijriyah. Nama  Sya'ban, ini diambil dari lafazh شَعْبٌ yang artinya kelompok atau golongan, hal ini dikarenakan orang-orang Arab dahulu pada bulan tersebut berpencar-pencar untuk mencari sumber air.

 

Kita semua pasti sudah mengetahui, bahwa setelah Sya'ban adalah Ramadhan, Bulan yang penuh barokah, bulan yang dirindukan kita segabai umat muslim. Artinya, tak lama lagi kita akan berjumpa dengan bulan Kemuliaan tersebut. 

 

Nah, sebaiknya apa yang harus kita persiapkan menyongsong Ramadhan yang akan menjumpai kita di tahun ini. 

 

Persiapkan kita dalam menyambut Ramadhan seperti dilansir pada situs muslim.or.id adalah sebagai berikut:

1. Memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. 

 

Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu berkata,

وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً

“Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.”

 

Berdasarkan perkataan Ibunda kita kamum mukminin di atas bahwa Rasulullah tidak terlihat lebih banyak berpuasa di satu bulan melebihi puasanya di bulan Sya’ban, dan beliau tidak menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan.

Bahwa generasi emas umat muslim zaman dulu, salafush shalih, mereka selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebagian ulama salaf mengatakan,

 

كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ

”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.”[3]

 

2. Memperbarui Taubat
 

Pada sebuah riwayat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُون

“Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.”

 

Bertaubat ini menunjukkan akan tanda totalitas kita dalam menghadapi Ramadhan. Kita  ingin memasuki Ramadhan tanpa adanya sekat-sekat penghalang yang akan memperkeruh perjalanan selama mengarungi Ramadhan.


Sebagai usaha pelatihan dalam menghadapi Bulan Ramadhan kita mulai dari sekarang untuk berpuasa sunnah. Dengan membiasakan diri berpuasa Sunnah Insya Allah ketika Ramadhan tiba tubuh kita sudah tidak terkejut lagi untuk berlapar-laparan. Inilah salah satu kelebihan bagi mereka yang selalu merutinkan Ibadah Puasa Sunnah. Bagi mereka tidak ada yang namanya Puasa Tua yakni puasa hari pertama yang dianggap sangat melelahkan dan lesuh.
 
Imam Abu Bakr Az Zur’i rahimahullah memaparkan dua perkara yang wajib kita waspadai. Salah satunya yaitu kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya. Ketidaksiapan tersebut salah satu bentuk meremehkan perintah. Akibatnya pun sangat besar, yaitu kelemahan untuk menjalankan kewajiban tersebut dan terhalang dari ridha-Nya. Dampak tersebut merupakan hukuman atas ketidaksiapan dalam menjalankan kewajiban yang telah nampak di depan mata.

 
Sumber : https://muslim.or.id/4150-persiapkan-diri-menyambut-ramadhan.html
Labels: Kutipan Hadis, Nasehat, ramadhan

Thanks for reading Ketidaksiapan yang Berbuah Pahit . Please share...!

0 Comment for "Ketidaksiapan yang Berbuah Pahit "

Back To Top