Tiada hari tanpa dosa, itulah kita manusia yang memang diciptakan oleh Allah sebagai tempat berkalangnya noda dan dosa, tapi Allah tidak membiarkan hambanya begitu saja ternoda oleh dosa-dosa tanpa ada pembersihnya. Lalu, bagaimana membersihkan diri dari dosa yang telah melumuti diri. Jawabannya adalah dengan banyak-banyak bertaubat Kepada Allah SWT. Untuk itu marilah kita bertaubat, sebelum pintu taubat tertutup rapat, dan tidak ada kata terlambat selama hayat masih dikandung jasad.
Baca Juga :Mencintai Anak, Membawa Berkah
Para pembaca yang budiman, diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه
bahwa ia berkata: Saya mendengar Rasulullah صلی الله
عليه وسلم
bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya saya itu niscayalah memohonkan
pengampunan kepada Allah serta bertaubat kepadaNya dalam sehari
lebih dari tujuh puluh kali." (Riwayat Bukhari)
Dari Aghar bin Yasar al-Muzani رضي الله عنه
katanya: Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda:
"Hai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mohonlah
pengampunan daripadaNya, kerana sesungguhnya saya ini bertaubat
dalam sehari seratus kali." (Riwayat Muslim)
Baca Juga : Larangan Melakukan At-Tasybik Sebelum Shalat
Dari Abu Hamzah yaitu Anas bin Malik al-Anshari رضي
الله عنه, pelayan
Rasulullah صلی الله عليه وسلم,
katanya: Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda:
"Niscayalah Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya
daripada gembiranya seseorang dari engkau semua yang jatuh di atas
untanya dan oleh Allah ia disesatkan di suatu tanah yang luas."
(Muttafaq 'alaih)
Baca Juga : Prosedur Seleksi PPPK Guru 2021
Dalam riwayat Muslim disebutkan demikian:
"Niscayalah Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya ketika ia bertaubat kepadaNya daripada gembiranya seseorang dari engkau semua yang berada di atas kendaraannya - yang dimaksud ialah untanya - dan berada di suatu tanah yang luas, kemudian menyingkirkan kendaraannya itu dari dirinya, sedangkan di situ ada makanan dan minumannya. Orang tadi lalu berputus-asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon terus tidur berbaring di bawah naungannya, sedang hatinya sudah berputus asa sama sekali dari kendaraannya tersebut. Tiba-tiba di kala ia berkeadaan sebagaimana di atas itu, kendaraannya itu tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Oleh sebab sangat gembiranya maka ia berkata: "Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah TuhanMu". Ia menjadi salah ucapannya kerana amat gembiranya."
Nah, kematian itu sungguh akan dekat, semakin hari semakin dekat, semakin bertambhanya usia semakin berkurangnya masa hayat. Bahkan mungkin tak lama lagi kita akan tamat, untuk itu marilah kita bertaubat.
Sumber : Riyadhus Shalihin
Labels:
Kutipan Hadis,
Opini
Thanks for reading Sahabatku, Bertaubatlah nanti terlambat!. Please share...!
0 Comment for "Sahabatku, Bertaubatlah nanti terlambat!"