(Update 7 Juni 2020) Assalmualaikum sahabat Bookmay madrasah, saat ini kita berada pada situasi yang sulit, dimana dampak daripada kebijakan-kebijakan pemrintah mempengaruhi setiap sisi kehidupan kita sehari-hari. Virus yang mewabah yang tak tahu kapan akan berlalu. Namun, sebagai seorang muslim dan mukmin, kita harus tetap yakin pada ketetapan dan keputusan Allah Ta'ala. Berikut akan kami sajikan isi dari ceramah Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc. Hafidzahullah, mengenai nasehat Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah Di Saat Wabah Melanda semoga memberikan manfaat buat kita semua.
Saudaraku yang semoga Allah rahmati dan muliakan.
Di tengah kondisi wabah seperti ini, ada sebuah nasehat penting dari al Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu ta’ala, beliau bertutur :
“Aku belum menemukan solusi yang lebih manjur untuk menghilangkan wabah dibandingkan bertasbih kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala” (Hilyatul Awliya’ jilid ke- 9)
Bismillah, Alhamdulillahwas shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa alaa ‘alihi wa sahbihi wa man wala wa ba’ad
Saudaraku yang semoga Allah rahmati dan muliakan.
Di tengah kondisi wabah seperti ini, ada sebuah nasehat penting dari al Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu ta’ala, beliau bertutur :
“Aku belum menemukan solusi yang lebih manjur untuk menghilangkan wabah dibandingkan bertasbih kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala” (Hilyatul Awliya’ jilid ke- 9)
Saudaraku yang Allah muliakan, berikhtiar secara lahiriah saja belum cukup bagus untuk menjaga imunitas tubuh dan kesehatan, namun selain itu hendaknya kita pun mengikuti arahan para ulama semisal imam Asy-Syafi’i rahimahullah, beliau menasehatkan agar kita memperbanyak bertasbih kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala di hari-hari ini dan mensucikan Allah subhannahu wa ta’ala.
Ucapkanlah Subhanallah bukan hanya di lisan namun di iringi keyakinan penuh bahwa Allah Subhannahu wa Ta’ala Maha suci dari segala sifat buruk atau ketidak sempurnaan sehingga mustahil bila takdirnya saat ini bertujuan untuk menyusahkan kita.
Ucapkanlah Subhanallah bukan hanya di lisan namun di iringi dengan menguatkan keyakinan tentang kesempurnaan, keagungan, dan kesucian Allah Subhannahu wa Ta’ala, sehingga seburuk apapun suatu kondisi ini di mata manusia, kita tetap percaya bahwa di balik musibah ini pasti akan ada banyak hikmah dan kebaikan besar bagi umat manusia.
Renungkanlah apa yang dilakukan oleh nabi Yunus ‘alaihissalam, di perut ikan paus. Sehingga Allah subhannahu wa Ta’ala mengkaruniakan pertolongan kepada beliau di saat semua kalkulasi manusia menyimpulkan bahwa beliau tidak mungkin selamat pada saat itu, ternyata beliau bertasbih dan bertahlil, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman tentang nabi yunus :
“… maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Anbiya’ : 87)
Di kegelapan malam, di dalam perut ikan, di dasar lautan. Beliau berdoa kepada allah لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ (bahwa tidak ada sesembahan yang berhak di ibadahi kecuali engkau), سُبْحَانَكَ (Maha suci Engkau ya Allah), إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (Sungguh aku termasuk golongan yang berbuat Dzolim).
Ucapkanlah Subhanallah dan beriringan dengan terus meningkatkan ibadah serta menjalankan perintah Allah Subhannahu wa Ta’ala, terutama sholat. Karena Abdullah ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menyimpulkan bahwa semua tasbih di dalam Al-Qur’an bermakna sholat, maka perbanyak tasbih. Disaat wabah di antara makna nya adalah memperbanyak sholat di hari-hari wabah.
Saudaraku, hanya Allah yang bisa menyelamatkan kita dari wabah ini, dan itu keyakinan kita. Maka perbanyaklah bertasbih, jagalah dzikir pagi dan petang, rutinkan membaca Al-Qur’an, agungkan dan sucikan Allah dari segala keburukan. Yakinlah bahwa semua takdir Allah pasti yang terbaik bagi orang-orang yang beriman. Akuilah segala khilaf dengan sering-sering beristighfar, tingkatkan sholat kita seraya menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk terus berikhtiar yang benar.
Dan jangan lupa untuk mengikuti himbauan pemerintah semaksimal mungkin sesuai kondisi kita masing-masing.
Nasehat Imam as-Syafi’i di atas berlaku juga bagi saudara-saudara kita yang positif corona, jangan pernah patah semangat, insya Allah harapan sembuh itu masih ada dan tidak kecil. Maka semakin perbanyaklah bertasbih kepada Allah, tanamkan keyakinan sedalam-dalamnya bahwa kondisi ini pasti penuh hikmah dan kebaikan karena Allah Maha Suci dari menetapkan takdir yang sia-sia.
PASTI ADA MUTIARA TERAMAT INDAH DI BALIK INI SEMUA.
Semoga Allah Subahannahu wa Ta’ala senantiasa menjaga kita, dan mengaruniakan taufiknya untuk melewati hari-hari sulit ini.
Dikutip dari Ceramah : Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc. Hafidzahullah
Ucapkanlah Subhanallah bukan hanya di lisan namun di iringi keyakinan penuh bahwa Allah Subhannahu wa Ta’ala Maha suci dari segala sifat buruk atau ketidak sempurnaan sehingga mustahil bila takdirnya saat ini bertujuan untuk menyusahkan kita.
Ucapkanlah Subhanallah bukan hanya di lisan namun di iringi dengan menguatkan keyakinan tentang kesempurnaan, keagungan, dan kesucian Allah Subhannahu wa Ta’ala, sehingga seburuk apapun suatu kondisi ini di mata manusia, kita tetap percaya bahwa di balik musibah ini pasti akan ada banyak hikmah dan kebaikan besar bagi umat manusia.
Renungkanlah apa yang dilakukan oleh nabi Yunus ‘alaihissalam, di perut ikan paus. Sehingga Allah subhannahu wa Ta’ala mengkaruniakan pertolongan kepada beliau di saat semua kalkulasi manusia menyimpulkan bahwa beliau tidak mungkin selamat pada saat itu, ternyata beliau bertasbih dan bertahlil, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman tentang nabi yunus :
فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“… maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Anbiya’ : 87)
Di kegelapan malam, di dalam perut ikan, di dasar lautan. Beliau berdoa kepada allah لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ (bahwa tidak ada sesembahan yang berhak di ibadahi kecuali engkau), سُبْحَانَكَ (Maha suci Engkau ya Allah), إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (Sungguh aku termasuk golongan yang berbuat Dzolim).
Ucapkanlah Subhanallah dan beriringan dengan terus meningkatkan ibadah serta menjalankan perintah Allah Subhannahu wa Ta’ala, terutama sholat. Karena Abdullah ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menyimpulkan bahwa semua tasbih di dalam Al-Qur’an bermakna sholat, maka perbanyak tasbih. Disaat wabah di antara makna nya adalah memperbanyak sholat di hari-hari wabah.
Saudaraku, hanya Allah yang bisa menyelamatkan kita dari wabah ini, dan itu keyakinan kita. Maka perbanyaklah bertasbih, jagalah dzikir pagi dan petang, rutinkan membaca Al-Qur’an, agungkan dan sucikan Allah dari segala keburukan. Yakinlah bahwa semua takdir Allah pasti yang terbaik bagi orang-orang yang beriman. Akuilah segala khilaf dengan sering-sering beristighfar, tingkatkan sholat kita seraya menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk terus berikhtiar yang benar.
Dan jangan lupa untuk mengikuti himbauan pemerintah semaksimal mungkin sesuai kondisi kita masing-masing.
Nasehat Imam as-Syafi’i di atas berlaku juga bagi saudara-saudara kita yang positif corona, jangan pernah patah semangat, insya Allah harapan sembuh itu masih ada dan tidak kecil. Maka semakin perbanyaklah bertasbih kepada Allah, tanamkan keyakinan sedalam-dalamnya bahwa kondisi ini pasti penuh hikmah dan kebaikan karena Allah Maha Suci dari menetapkan takdir yang sia-sia.
PASTI ADA MUTIARA TERAMAT INDAH DI BALIK INI SEMUA.
Semoga Allah Subahannahu wa Ta’ala senantiasa menjaga kita, dan mengaruniakan taufiknya untuk melewati hari-hari sulit ini.
Dikutip dari Ceramah : Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc. Hafidzahullah
Labels:
Kutipan Hadis,
Motivasi,
Nasehat
Thanks for reading Nasehat Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah Di Saat Wabah Melanda. Please share...!
0 Comment for "Nasehat Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah Di Saat Wabah Melanda"