mediakomen

Perbuatan bertentangan dengan keyakinan

Assalmualaikum sahabat bookmaymadrasah yang selalu dirahmati Alllah Subhanahu wata'ala. Kembali bookmaymadrasah berbagi nasehat sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an Surah Al-Ashr, "saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran". Sahabat BM suatu ketika Imam Ahmad bin Hambal memberikan nasihat yang isinya adalah sebagai berikut:


✅ “Jika Allah telah menjamin rezekimu, mengapa kamu masih berlebihan dalam mencarinya? 

✅ Jika ganti dari Allah itu pasti benar, mengapa kamu masih bakhil?

✅ Jika Surga adalah sesuatu yang benar adanya, mengapa kamu masih bersantai-santai? 

✅Jika neraka adalah sesuatu yang benar adanya, mengapa kamu masih berbuat maksiat?

✅ Jika pertanyaan Munkar dan Nakir pasti benar adanya, mengapa kamu masih juga melupakannya?

✅ Jika dunia ini pasti binasa, mengapa kamu merasa tenang di dalamnya?

✅ Jika hisab adalah sesuatu yang benar adanya, mengapa kamu masih senang mengumpulkan harta?

✅ Jika segala sesuatu telah ditetapkan dan ditentukan takdirnya, mengapa kamu masih merasa khawatir?”.

📒 (Syarah Hadist Arba’in, Imam Nawawi, edisi terjemahan hal 49)

🌼 Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam telah bersabda:

"Siapa yang dunia menjadi ambisinya, Allah cerai-beraikan urusannya, Allah jadikan kefakiran di depan matanya, dan dunia tidaklah datang kepada dia kecuali yang Allah tulis untuknya."                [HR. Attirmidzi: 2465 dan Ibnu Majah: 4105, dishahihkan oleh Al-Albani]
Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa' ad Dariny Lc, M.A. hafizhahullah

Catatan BM: jika pertanyaan-pertanyaan itu kita jawab, tentu banyak pertanyaan yang belum kita amalkan atau mungkin tak pernah kita lakukan. Sebagai Hamba Allah yang merindukan Surga ayo kita selalu mengoreksi diri kita dan berintropeksi terhadap diri kita sendiri. Sudah sejauhmana kita beramal, apakah amalan kita semua bakal diterima oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Yang harus kita lakukan adalah taati perinta Allah dan Rasul-Nya, menjalankan amalan sesuai dengan dengan petunjuk Allah dan Rasulnya dan tidak menambah-nambah atau menghilangkan yang satu dan mengambil mana yang sesuai dengan hawa nafsu kita.



Sumber : Ⓜ️edia sunnah nabi

Yuk, Tingkatkan iman kepada Takdir Allah!

Assalamu'alaikum sahabat Bookmaymadrasah, kali ini Bookmaymadrasah mengajak kita semua untuk berwisata rohani lagi, kali ini, kami akan membagikan artikel yang dikutif dari grup Whatsapp Sunah Nabi tentang meningkatkan iman kepada Takdir Allah (Qada dan Qodar). Diantara rukun iman yang wajib diyakini oleh seorang Muslim adalah Iman kepada Takdir atau Qada dan Qodar. Iman kepada takdir memiliki 4 tingkatannya:
 
 
 


 

1. Al-Ilmu (Ilmu)

Yaitu kita meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini, perinciannya, atau globalnya. Dia mengetahui apa yang telah terjadi, apa yang sedang terjadi, apa yang akan terjadi, apa yang tidak akan terjadi, seandainya terjadi dan bagaimana kejadiannya
.
Dalilnya:
 
Allah berfirman:
✅ “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua perkara yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia Maha Mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak juga sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
(QS. Al-An’am: 59)
 
.
2. Al-Kitaabah (catatan)
 
Yaitu kita mengimani bahwa Allah telah mencatat takdir seluruh hamba-Nya, 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi
.
Dalilnya:
 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
✅ “Allah telah mencatat seluruh taqdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.”
(HR. Muslim)
 
.
3. Al-Masyii-ah (kehendak)
 
Yaitu kita mengimani bahwa apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan mungkin terjadi
.
Dalilnya:
 
Allah berfirman:
✅ “Katakanlah: ‘Wahai Robb Yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu-lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam, Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki atas siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).”
(QS. Ali ‘Imran: 26-27)
 
.
4.Al-Kholqu (penciptaan)

Yaitu kita mengimani bahwasanya segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah ciptaan Allah. Dan segala sesuatu selain Allah adalah Makhluk
.

Dalilnya:


Allah berfirman:
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.”
(QS. Az-Zumar: 62)
.
Oleh : Ustadz Abdurrahman Thoyyib, حفظه الله تعالى


Mudah-mudahan menjadi pembuka pintu amal kebaikan dan kita bisa mendapatkan faedah ilmu... aamiin.


Baca kisah-kisah inspiratif yang menggugah hati di  Kisah-kisah. 

.

jangan sampai tanpa sadar kita memberikan pahala ke orang lain, dan menghilang pahala kita

Assalamualaikum sahabat Bookmaymadrasah, jika kalian dighibah, sebaiknya jangan pula membalas untuk mengghibah orang yang mengghibahmu. Jika seseorang memfitnahmu, jangan pula kau balas dengan memfitnahnya, jika ada teman menghinamu, lalu jangan pula kau balas untuk menghinanya. Seorang. Dulu ada seorang ulama yang apabila ia di ghibah, ia malah mengucapkan terima kasih kepada orang yang menghibahnya.

seorang syeikh ditanya: “Ada seseorang yang rajin sholat malam dan melakukan banyak amal ketaatan, tapi sayangnya ia banyak ghibah (menggunjing) orang ?”

Syeikh menjawab: “Mungkin Allah memang menjadikannya beramal untuk diberikan pahalanya kepada orang lain !”

Sungguh kerugian yang nyata. Semoga Allah menyelamatkan kita dari ghibah, meski banyak yang melakukannya dengan polesan agama. Amin…

DR, Musyaffa’ Ad Dariny, MA حفظه الله تعالى

Courtesy of Mutiara Risalah Islam


Pengertian Gibah

Ghibah sebagaimana telah jelas pengertiannya yang terdapat dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda



Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/9986-jagalah-lisanmu-dari-ghibah.html

Pengertian Gibah

Ghibah sebagaimana telah jelas pengertiannya yang terdapat dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda



Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/9986-jagalah-lisanmu-dari-ghibah.html

Barang siapa yang mengucapkannya lalu ia mati, maka ia masuk surga

Sahabat Bookmay Madrasah, Sayyidul istighfar, adalah induknya istighfar.Rasulullah Shollallahu alaihi wassalam, mengajarkan kita umatnya agar senantiasa merutinkan diri bertaubat dan beristigfar. Salah satu istighfar yang wajib kita ketahui adalah Sayyidul istighfar. Untuk itu penting bagi kita umatnya untuk menghafalkan Sayyidul istighfar ini, dan menjadikannya rutinitas harian kita terutama dalam zikir pagi petang. 


Inilah bacaan Sayyidul istighfar:

اللهم أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ

وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ

وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ،

أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ

فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْت


“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”



Rasulullah Shollallahu alaihi wassalam bersabda:


مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِl

 
 
“Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga".
(HR. Bukhari)
 

Siapa yang mengucapkan di waktu sore dengan sepenuh keyakinan lalu ia mati pada malam harinya,insya Allah ia masuk surga. Begitu juga jika ia mengucapkannya di waktu pagi, dengan sepenuh keyakinan lalu ia mati pada  hari itu, insya Allah ia masuk surga seperti yang termuat di dalam hadits itu sendiri.*
 

Sumber : zikir pagi petang, Sa'id bi Ali Wahf Al-Qahthani


Hari berganti hari ajal pun semakin dekat

Assalmu'alaikum sahabat bookmaymadrasah. Tiada terasa baru saja kita melewati bulan Ramadhan 1441 Hijriah, dan kini Ramadhan pun berlalu, kita telah menjalani hari-hari seakan begitu cepat berlalu. Perasaan hati Ramadhan tahun 1440 Hijriah baru saja usai, dan kini datang Ramadhan 1441 Hijirah dan saat ini pun pamit dan pergi. Dan kekhawatiran pun melanda hati orang-orang yang sadar apakah ia kan menjumpai Ramadhan 1442 Hijriah yang akan datang. Membahas mengenai cepatnya hari berlalu yuk kita simak tulisan berikut ini yang admin kutif dari grup Whatsapp 'Sunah Nabi" semoga bermanfaat :

 🍒  Allah Ta'ala berfirman : 

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ  ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang kalian kerjakan."

(QS. Al-Jumu'ah : 8)

➡  Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuimu, maka tidak berguna usaha apa pun yang kamu lakukan untuk mengelak darinya. Kemudian kamu akan dikembalikan kepada Rabbmu Yang Maha Mengetahui perkara ghaib dan suatu yang nampak.

(Tafsir Mafatih al Ghaib, Imam ar-Razi, 30/7)

📍  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Perbanyaklah kalian mengingat penghancur kelezatan, yaitu kematian."

(HR. at-Tirmidzi, no.2307, An-Nasa'i, no.1824, dari Abu Hurairah)

📍  Abu Darda radhiyallahu 'anhu berkata:
"Wahai anak Adam, injaklah bumi ini dengan kedua telapak kakimu tapi ingatlah bahwa sebentar lagi ia akan menjadi kuburanmu. Wahai anak Adam, engkau tidak lain adalah kumpulan hari-hari, setiap kali satu hari berlalu maka sebagian dari dirimu juga lenyap. Wahai anak Adam, sesungguhnya umurmu selalu berkurang sejak engkau dilahirkan ibumu."

(Shifatush Shafwah, I/638)

📍  Abul 'Atahiyyah rahimahullah berkata:
"Aku tak tahu meski aku berangan panjang umurku, bisa jadi aku di pagi hari namun tak jumpa sore. Tidakkah kau sadari bahwa di setiap pagi hari itu, usiamu semakin pendek dibanding kemarin."

(Jami'ul 'Ulum wal Hikam, II/386)

📍  Abu Umamah Al-Bahili rahimahullah berkata:
"Sesungguhnya kalian di pagi dan petang hari berada di dalam hunian yang bisa meraup kebaikan dan keburukan. Dan hampir-hampir kalian akan pergi meninggalkannya menuju hunian lain, yaitu kuburan, suatu hunian yang sangat menyeramkan dan rumah yang sangat gelap, tempat tinggal yang sangat sempit kecuali yang diluaskan Allah, kemudian kalian akan dibangkitkan pada Hari Kiamat."

(Majmu' Rasa'il Ibnu Rajab, Risalah Ahwal al-Qubur, hal.258)

*  Wallahu A'lam  *
🌎•••••••••☆☆☆☆

Sumber : Sunah Nabi (Grup WA)/www.grafisunnah.blogspot.com
Back To Top